Pawitikra CATHOLIC Students

WELCOME & GOD BLESS YOU ALWAYS

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Kamis, 21 Juli 2022

9E ANGELA ANYA


Dari Paulus, seorang hukuman karena Kristus Yesus dan dari Timotius saudara kita, kepada Anya yang kekasih, teman sekerja kami dan kepada Threesya saudara perempuan kita dan kepada Irene, teman seperjuangan kita dan kepada jemaat di rumahmu: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. Aku mengucap syukur kepada Allahku, setiap kali aku mengingat engkau dalam doaku, karena aku mendengar tentang kasihmu kepada semua orang kudus dan tentang imanmu kepada Tuhan Yesus. Dan aku berdoa, agar persekutuanmu di dalam iman turut mengerjakan pengetahuan akan yang baik di antara kita untuk Kristus. Dari kasihmu sudah kuperoleh kegembiraan besar dan kekuatan, sebab hati orang-orang kudus telah kauhiburkan, saudaraku. Karena itu, sekalipun di dalam Kristus aku mempunyai kebebasan penuh untuk memerintahkan kepadamu apa yang harus engkau lakukan, tetapi mengingat kasihmu itu, lebih baik aku memintanya dari padamu. Aku, Paulus, yang sudah menjadi tua, lagipula sekarang dipenjarakan karena Kristus Yesus, mengajukan permintaan kepadamu mengenai sahabatku yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Christa – dahulu memang dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku. Dia kusuruh kembali kepadamu – dia, yaitu buah hatiku –. Sebenarnya aku mau menahan dia di sini sebagai gantimu untuk melayani aku selama aku dipenjarakan karena Injil, tetapi tanpa persetujuanmu, aku tidak mau berbuat sesuatu, supaya yang baik itu jangan engkau lakukan seolah-olah dengan paksa, melainkan dengan sukarela. Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan sejenak dari padamu, supaya engkau dapat menerimanya untuk selama-lamanya, bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih dari pada hamba, yaitu sebagai saudara yang kekasih, bagiku sudah demikian, apalagi bagimu, baik secara manusia maupun di dalam Tuhan. Kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri. Dan kalau dia sudah merugikan engkau ataupun berhutang padamu, tanggungkanlah semuanya itu kepadaku – aku, Paulus, menjaminnya dengan tulisan tanganku sendiri: Aku akan membayarnya – agar jangan kukatakan: “Tanggungkanlah semuanya itu kepadamu!” – karena engkau berhutang padaku, yaitu dirimu sendiri. Ya saudaraku, semoga engkau berguna bagiku di dalam Tuhan: Hiburkanlah hatiku di dalam Kristus! Dengan percaya kepada ketaatanmu, kutuliskan ini kepadamu. Aku tahu, lebih dari pada permintaanku ini akan kaulakukan. Dalam pada itu bersedialah juga memberi tumpangan kepadaku, karena aku harap oleh doamu aku akan dikembalikan kepadamu. Salam kepadamu dari Lovi, temanku sepenjara karena Kristus Yesus, dan dari Wina, Arla, Via dan Anin, teman-teman sekerjaku. Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai roh kamu! (TB Flm 1:1-25)




 

9F GILBERT VALENTINO


 Saudara Valen, kawan dan rekan kami! Saya, Paulus, seorang tahanan karena Kristus Yesus, bersama dengan saudara kita Maria, menulis surat ini kepadamu dan kepada jemaat yang berkumpul di rumahmu; juga kepada saudari kita, Ghani dan kawan seperjuangan kita, Doni. Kami mengharap semoga Allah Bapa kita dan Tuhan Yesus Kristus memberi berkat dan sejahtera kepadamu. Setiap kali saya berdoa, saya menyebut nama Saudara dan mengucap terima kasih kepada Allah. Sebab saya mendengar bahwa Saudara sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan Yesus dan mengasihi semua umat Allah. Saya berdoa semoga persaudaraan kita sebagai orang-orang percaya akan menghasilkan pengertian yang lebih besar atas segala berkat yang kita miliki karena bersatu dengan Kristus. Saudara Valen, kasihmu terhadap semua umat Allah, menggembirakan saya dan memberi dorongan kepada saya! Semua umat Allah sudah menjadi gembira karena Saudara. Oleh sebab itu, sebagai seorang saudara yang seiman, saya bisa saja memerintahkan Saudara untuk melakukan apa yang harus Saudara lakukan. Tetapi karena saya mengasihi Saudara, saya hanya meminta saja. Saya ini seorang tua dan sekarang sedang ditahan di dalam penjara karena Kristus Yesus. Saya, Paulus, mengajukan suatu permintaan kepadamu mengenai Lia, anak saya di dalam Kristus. Sebab di dalam penjara ini saya sudah menjadi bapak rohaninya. Dahulu ia tidak berguna untukmu, tetapi sekarang ia berguna, bukan saja untukmu, tetapi untuk saya juga. Sekarang orang yang saya kasihi itu saya kirim kembali kepadamu. Sebenarnya saya ingin menahan dia bersama saya sebagai penggantimu, supaya ia bisa membantu saya, selama saya ditahan dalam penjara ini karena memberitakan Kabar Baik dari Allah. Tetapi saya tidak mau melakukan apa-apa kalau Saudara belum memberi persetujuan. Saya lebih suka kalau Saudara melakukannya dengan kerelaan hati sendiri; saya tidak mau memaksamu. Mungkin Lia berpisah dari Saudara untuk sementara waktu supaya Saudara bisa mendapat dia kembali untuk selama-lamanya. Sekarang ia bukan hanya seorang hamba untuk Saudara; ia lebih dari itu. Ia adalah sesama orang Kristen yang tercinta. Ia berguna sekali untuk saya, apalagi untukmu! Tentu ia berguna sekali baik sebagai hamba maupun sebagai seorang saudara di dalam Tuhan! Oleh sebab itu, karena Saudara menganggap saya teman sesama Kristen, terimalah kembali Lia sama seperti Saudara menerima saya. Kalau ia bersalah atau berhutang kepadamu, biarlah saya yang menanggung semuanya itu. Nah, baiklah saya menulisnya sendiri di sini: (Tentu tidak perlu saya ingatkan bahwa Saudara sendiri mempunyai hutang kepada saya, yaitu kehidupanmu yang baru sebagai orang Kristen.) Sebab itu, demi Tuhan cobalah tolong saya, gembirakan hati saya sebagai saudara di dalam Kristus. Saya menulis surat ini karena yakin bahwa Saudara akan melakukan apa yang saya minta. Bahkan saya tahu Saudara akan melakukan lebih dari itu. Sementara itu, tolong sediakan kamar untuk saya di rumahmu, sebab saya harap Allah mengabulkan doa Saudara-saudara semuanya dan membawa saya kembali kepada kalian. Tono, yang berada bersama saya dalam penjara karena Kristus Yesus, mengirim salamnya kepadamu. Terimalah juga salam rekan-rekan saya: Shanti, Ranny, Dimas dan Nanda. Semoga Tuhan Yesus Kristus memberkati kalian. Hormat kami, Paulus (BIMK Flm 1:1-25)

9F DEJAN


 

9F ANINDITA

9F GENEVEVA


Dari Paulus, seorang hukuman karena Kristus Yesus dan dari Nansi saudara kita, kepada Geneveva yang kekasih, teman sekerja kami dan kepada Rere saudara perempuan kita dan kepada Caca, teman seperjuangan kita dan kepada jemaat di rumahmu: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. Aku mengucap syukur kepada Allahku, setiap kali aku mengingat engkau dalam doaku, karena aku mendengar tentang kasihmu kepada semua orang kudus dan tentang imanmu kepada Tuhan Yesus. Dan aku berdoa, agar persekutuanmu di dalam iman turut mengerjakan pengetahuan akan yang baik di antara kita untuk Kristus. Dari kasihmu sudah kuperoleh kegembiraan besar dan kekuatan, sebab hati orang-orang kudus telah kauhiburkan, saudaraku. Karena itu, sekalipun di dalam Kristus aku mempunyai kebebasan penuh untuk memerintahkan kepadamu apa yang harus engkau lakukan, tetapi mengingat kasihmu itu, lebih baik aku memintanya dari padamu. Aku, Paulus, yang sudah menjadi tua, lagipula sekarang dipenjarakan karena Kristus Yesus, mengajukan permintaan kepadamu mengenai anakku yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Iggy – dahulu memang dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku. Dia kusuruh kembali kepadamu – dia, yaitu buah hatiku –. Sebenarnya aku mau menahan dia di sini sebagai gantimu untuk melayani aku selama aku dipenjarakan karena Injil, tetapi tanpa persetujuanmu, aku tidak mau berbuat sesuatu, supaya yang baik itu jangan engkau lakukan seolah-olah dengan paksa, melainkan dengan sukarela. Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan sejenak dari padamu, supaya engkau dapat menerimanya untuk selama-lamanya, bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih dari pada hamba, yaitu sebagai saudara yang kekasih, bagiku sudah demikian, apalagi bagimu, baik secara manusia maupun di dalam Tuhan. Kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri. Dan kalau dia sudah merugikan engkau ataupun berhutang padamu, tanggungkanlah semuanya itu kepadaku – aku, Paulus, menjaminnya dengan tulisan tanganku sendiri: Aku akan membayarnya – agar jangan kukatakan: “Tanggungkanlah semuanya itu kepadamu!” – karena engkau berhutang padaku, yaitu dirimu sendiri. Ya saudaraku, semoga engkau berguna bagiku di dalam Tuhan: Hiburkanlah hatiku di dalam Kristus! Dengan percaya kepada ketaatanmu, kutuliskan ini kepadamu. Aku tahu, lebih dari pada permintaanku ini akan kaulakukan. Dalam pada itu bersedialah juga memberi tumpangan kepadaku, karena aku harap oleh doamu aku akan dikembalikan kepadamu. Salam kepadamu dari Diva, temanku sepenjara karena Kristus Yesus, dan dari Justin, Lala, Lionel dan Chaca, teman-teman sekerjaku. Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai roh kamu! (TB Flm 1:1-25)





9F FABIOLA

Dari Paulus, seorang hukuman karena Kristus Yesus dan dari *Bernardus* saudara kita, kepada *Fabiola* yang kekasih, teman sekerja kami dan kepada *Anindita* saudara perempuan kita dan kepada *Krishna*, teman seperjuangan kita dan kepada jemaat di rumahmu: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. Aku mengucap syukur kepada Allahku, setiap kali aku mengingat engkau dalam doaku, karena aku mendengar tentang kasihmu kepada semua orang kudus dan tentang imanmu kepada Tuhan Yesus. Dan aku berdoa, agar persekutuanmu di dalam iman turut mengerjakan pengetahuan akan yang baik di antara kita untuk Kristus. Dari kasihmu sudah kuperoleh kegembiraan besar dan kekuatan, sebab hati orang-orang kudus telah kauhiburkan, saudaraku. Karena itu, sekalipun di dalam Kristus aku mempunyai kebebasan penuh untuk memerintahkan kepadamu apa yang harus engkau lakukan, tetapi mengingat kasihmu itu, lebih baik aku memintanya dari padamu. Aku, Paulus, yang sudah menjadi tua, lagipula sekarang dipenjarakan karena Kristus Yesus, mengajukan permintaan kepadamu mengenai anakku yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni *Marley* – dahulu memang dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku. Dia kusuruh kembali kepadamu – dia, yaitu buah hatiku –. Sebenarnya aku mau menahan dia di sini sebagai gantimu untuk melayani aku selama aku dipenjarakan karena Injil, tetapi tanpa persetujuanmu, aku tidak mau berbuat sesuatu, supaya yang baik itu jangan engkau lakukan seolah-olah dengan paksa, melainkan dengan sukarela. Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan sejenak dari padamu, supaya engkau dapat menerimanya untuk selama-lamanya, bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih dari pada hamba, yaitu sebagai saudara yang kekasih, bagiku sudah demikian, apalagi bagimu, baik secara manusia maupun di dalam Tuhan. Kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri. Dan kalau dia sudah merugikan engkau ataupun berhutang padamu, tanggungkanlah semuanya itu kepadaku – aku, Paulus, menjaminnya dengan tulisan tanganku sendiri: Aku akan membayarnya – agar jangan kukatakan: “Tanggungkanlah semuanya itu kepadamu!” – karena engkau berhutang padaku, yaitu dirimu sendiri. Ya saudaraku, semoga engkau berguna bagiku di dalam Tuhan: Hiburkanlah hatiku di dalam Kristus! Dengan percaya kepada ketaatanmu, kutuliskan ini kepadamu. Aku tahu, lebih dari pada permintaanku ini akan kaulakukan. Dalam pada itu bersedialah juga memberi tumpangan kepadaku, karena aku harap oleh doamu aku akan dikembalikan kepadamu. Salam kepadamu dari *Nareshwara*, temanku sepenjara karena Kristus Yesus, dan dari *Natanael*, *Marcellus*, *Nareswari* dan *Cornelia*, teman-teman sekerjaku. Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai roh kamu! (TB Flm 1:1-25)





 

9F AJENG


 Dari Paulus, seorang hukuman karena Kristus Yesus dan dari Timotius saudara kita, kepada Wesi yang kekasih, teman sekerja kami dan kepada Hosi saudara perempuan kita dan kepada Paska, teman seperjuangan kita dan kepada jemaat di rumahmu: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. Aku mengucap syukur kepada Allahku, setiap kali aku mengingat engkau dalam doaku, karena aku mendengar tentang kasihmu kepada semua orang kudus dan tentang imanmu kepada Tuhan Yesus. Dan aku berdoa, agar persekutuanmu di dalam iman turut mengerjakan pengetahuan akan yang baik di antara kita untuk Kristus. Dari kasihmu sudah kuperoleh kegembiraan besar dan kekuatan, sebab hati orang-orang kudus telah kauhiburkan, saudaraku. Karena itu, sekalipun di dalam Kristus aku mempunyai kebebasan penuh untuk memerintahkan kepadamu apa yang harus engkau lakukan, tetapi mengingat kasihmu itu, lebih baik aku memintanya dari padamu. Aku, Paulus, yang sudah menjadi tua, lagipula sekarang dipenjarakan karena Kristus Yesus, mengajukan permintaan kepadamu mengenai anakku yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Reas – dahulu memang dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku. Dia kusuruh kembali kepadamu – dia, yaitu buah hatiku –. Sebenarnya aku mau menahan dia di sini sebagai gantimu untuk melayani aku selama aku dipenjarakan karena Injil, tetapi tanpa persetujuanmu, aku tidak mau berbuat sesuatu, supaya yang baik itu jangan engkau lakukan seolah-olah dengan paksa, melainkan dengan sukarela. Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan sejenak dari padamu, supaya engkau dapat menerimanya untuk selama-lamanya, bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih dari pada hamba, yaitu sebagai saudara yang kekasih, bagiku sudah demikian, apalagi bagimu, baik secara manusia maupun di dalam Tuhan. Kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri. Dan kalau dia sudah merugikan engkau ataupun berhutang padamu, tanggungkanlah semuanya itu kepadaku – aku, Paulus, menjaminnya dengan tulisan tanganku sendiri: Aku akan membayarnya – agar jangan kukatakan: “Tanggungkanlah semuanya itu kepadamu!” – karena engkau berhutang padaku, yaitu dirimu sendiri. Ya saudaraku, semoga engkau berguna bagiku di dalam Tuhan: Hiburkanlah hatiku di dalam Kristus! Dengan percaya kepada ketaatanmu, kutuliskan ini kepadamu. Aku tahu, lebih dari pada permintaanku ini akan kaulakukan. Dalam pada itu bersedialah juga memberi tumpangan kepadaku, karena aku harap oleh doamu aku akan dikembalikan kepadamu. Salam kepadamu dari Dy, temanku sepenjara karena Kristus Yesus, dan dari Desi, Pandan, Ola dan El, teman-teman sekerjaku. Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai roh kamu!