Pawitikra CATHOLIC Students: 02/20/22

WELCOME & GOD BLESS YOU ALWAYS

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Minggu, 20 Februari 2022

SYAHADAT PARA RASUL

Doa adalah bentuk ketaatan seseorang kepada Tuhan. Siapa yang hidup dari anugerah Kristus akan berdoa setiap hari di rumah, sekolah, kantor, dan di manapun. Berdoa juga dapat menjadi awal pertaubatan.
Mengutip buku Aku Percaya oleh Verkuyl, Paulus dalam Efesus 6 mengatakan bahwa perjuangan ketaatan iman hanya dapat bertahan dalam doa. 
Ia juga berkata: "Berdoalah tiap-tiap waktu dengan segala doa dan permintaan di dalam Roh."
Siapa yang tidak berdoa disebut tidak akan mendapat hasil dalam perjuangan ketaatan imannya. 
Orang yang tidak berdoa adalah orang yang tidak berjuang dan tidak taat. Saat ada orang berdoa dengan sungguh-sungguh, di situlah timbul kekuatan untuk perjuangan rohani dan ketaatan kepada kehendak Allah.
Salah satu doa yang bisa dipanjatkan adalah Doa Aku Percaya. 
Dalam ajaran Katolik, doa ini adalah Syahadat Para Rasul atau syahadat singkat. Syahadat ini disusun oleh 12 Rasul setelah Yesus diangkat ke surga, tepatnya pada hari Pentakosta. 
Seperti apa Doa Aku Percaya? Simak uraian berikut.

Aku percaya akan satu Allah,Bapa yang mahakuasa,
pencipta langit dan bumi,
dan segala sesuatu yang kelihatan
dan tak kelihatan;
dan akan satu Tuhan Yesus Kristus,
Putra Allah yang tunggal.
Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad,
Allah dari Allah,
Terang dari Terang,
Allah benar dari Allah benar.
Ia dilahirkan, bukan dijadikan,
sehakikat dengan Bapa;
segala sesuatu dijadikan oleh-Nya.
Ia turun dari surga untuk kita manusia
dan untuk keselamatan kita.
Ia dikandung dari Roh Kudus,
Dilahirkan oleh Perawan Maria, dan menjadi manusia.
Ia pun disalibkan untuk kita, waktu Pontius Pilatus;
Ia menderita sampai wafat dan dimakamkan.
Pada hari ketiga Ia bangkit menurut Kitab Suci.
Ia naik ke surga, duduk di sisi Bapa.
Ia akan kembali dengan mulia,
mengadili orang yang hidup dan yang mati;
kerajaan-Nya takkan berakhir.
aku percaya akan Roh Kudus,
Ia Tuhan yang menghidupkan;
Ia berasal dari Bapa dan Putra,
yang serta Bapa dan Putra,
disembah dan dimuliakan;
Ia bersabda dengan perantaraan para nabi.
aku percaya akan Gereja
yang satu, kudus, katolik dan apostolik.
aku mengakui satu pembaptisan
akan penghapusan dosa.
aku menantikan kebangkitan orang mati
dan hidup di akhirat.
amin.




>Doa Aku Percaya (pendek):

Aku percaya akan Allah, 
Bapa yang Maha Kuasa, 
pencipta langit dan bumi.
Dan akan Yesus Kristus, 
PuteraNya yang tunggal, Tuhan kita.
Yang dikandung dari Roh Kudus, 
dilahirkan oleh perawan Maria.
Yang menderita sengsara, 
dalam pemerintahan Pontius Pilatus, 
disalibkan, wafat dan dimakamkan. 
Yang turun ketempat penantian, 
pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati.
Yang naik ke surga, 
duduk disebelah kanan Allah Bapa yang Maha Kuasa.
Dari situ Ia akan datang 
mengadili orang hidup dan mati.
Aku percaya akan Roh Kudus,
Gereja Katholik yang Kudus,
Persekutuan para Kudus,
pengampunan dosa,
kebangkitan badan,
kehidupan kekal.
Amin.

5 Perintah Gereja

Awal Mula 
Sejarah Gereja menunjukkan adanya perkembangan perintah Gereja, hingga sampai dirumuskan ada lima, seperti yang kita ketahui sekarang ini. 

Di jaman sekitar tahun 300-an, sudah ada semacam penekanan kewajiban untuk menghadiri Misa setiap hari Minggu dan hari perayaan kudus lainnya, dan untuk menerima sakramen. Penekanan ini ini terus berkembang sampai abad ke tujuh, di mana diberikan sangsi bagi mereka yang tidak mengikuti Misa Minggu dan hari- hari perayaan yang ditentukan Gereja; namun hal- hal ini belum secara resmi disebut sebagai perintah Gereja. 

Demikian pula pada jaman St. Bonifasius (672-754), Regino dari Prum (915); namun kehadiran dalam Misa Kudus selalu ditekankan, demikian juga kehadiran dalam perayaan- perayaan kudus.

Perintah Gereja pertama kali dikenal di jaman Paus Celestine V di abad ke 13, namun isinya tidak sama dengan yang kita kenal sekarang. 

Selanjutnya, St. Antonius dari Florence (1439) dalam “Summa Theologica” (part I, tit. xvii, p. 12) mengeluarkan sepuluh perintah Gereja, yang kemudian diperbaharui oleh St. Petrus Kanisius dalam “Summa Doctrinæ Christianæ“(1555) dan St. Bellarminus dalam “Doctrina Christiana” (1589).

Kelima perintah Gereja yang kita kenal sekarang ini berasal dari St. Petrus Kanisius, yaitu (lih. Puji Sykur 7)

  1. Rayakan hari raya yang disamakan dengan hari Minggu.
  2. Ikutilah perayaan Ekaristi pada hari Minggu dan pada hari raya yang diwajibkan; dan janganlah melakukan pekerjaan yang dilarang pada hari itu.
  3. Berpuasa dan berpantanglah pada hari yang ditentukan.
  4. Mengaku dosalah sekurang-kurangnya sekali setahun.
  5. Menyambut Tubuh Tuhan pada Masa Paskah.

MAKSUD DAN TUJUAN
Perintah Gereja, yang mengikat umat beriman, mempunyai tujuan sebagai berikut:
  1. untuk menentukan dan menjelaskan ajaran- ajaran iman
  2. untuk melaksanakan tentang waktu dan cara sehubungan dengan hukum Ilahi, yang tidak secara jelas disebutkan dalam hukum itu, misalnya tentang kewajiban umat beriman untuk menerima Ekaristi di masa Paskah dan mengku dosa sekurang- kurangnya setahun satu kali.
  3. untuk menentukan batasan hukum moral, pada saat hati nurani sulit memutuskan.
  4. untuk melestarikan dan menjaga pelaksanaan hukum yang lebih tinggi, misalnya pelaksanaan hukum dalam sepuluh perintah Allah.
  5. untuk menentukan batas minimum yang mutlak bagi umat beriman dalam doa dan usaha melaksanakan perintah Tuhan.

DALAM KATEKISMU
Secara khusus lima perintah Gereja dijelaskan di Katekismus, demikian:

KGK 2041 
Perintah-perintah Gereja melayani kehidupan kesusilaan, yang berhubungan dengan kehidupan liturgi dan hidup darinya. Sifat wajib dari hukum positif ini, yang dikeluarkan oleh gembala-gembala, hendak menjamin satu batas minimum yang mutlak perlu bagi umat beriman dalam semangat doa dan usaha yang berkaitan dengan kesusilaan, pertumbuhan kasih kepada Allah dan sesama.

KGK 2042 
Perintah pertama (“Engkau harus mengikuti misa kudus dengan khidmat pada hari Minggu dan hari raya”) menuntut umat beriman supaya mengambil bagian dalam Ekaristi, manakala persekutuan Kristen berkumpul pada hari peringatan kebangkitan Tuhan (Bdk. CIC, cann. 1246-1248; CCEO, can. 881, 1.2.4). 
Perintah kedua (“Engkau harus mengaku dosamu sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun”) menjamin persiapan untuk Ekaristi melalui penerimaan Sakramen Pengakuan, yang melanjutkan pertobatan dan pengampunan yang telah diperoleh dalam Pembaptisan (Bdk. CIC, can. 989; CCEO, can. 719)
Perintah ketiga (“Engkau harus sekurang-kurangnya menerima komuni kudus pada waktu Paska dan dalam bahaya maut”) menjamin satu batas minimum untuk menerima tubuh dan darah Tuhan dalam hubungan dengan pesta-pesta masa Paska, asal dan pusat liturgi Kristen (Bdk. CIC, can. 920 CCEO, cann. 708; 881,3)

KGK 2043 
Perintah keempat (“Engkau harus merayakan hari raya wajib”) melengkapi hukum hari Minggu dengan keikutsertaan dalam pesta-pesta utama liturgi, yang menghormati misteri Tuhan, Perawan Maria, dan para kudus (Bdk. CIC, can. 1246; CCEO, cann. 881, 1.4; 980,3). 
Perintah kelima (“Engkau harus menaati hari puasa wajib”) menjamin waktu penyangkalan diri dan pertobatan, yang mempersiapkan kita untuk pesta-pesta liturgi; mereka membantu agar memenangkan kekuasaan atas hawa nafsu dan memperoleh kebebasan hati (Bdk. CIC, cann. 1249-1251; CCEO, can. 882). 

Umat beriman juga berkewajiban menyumbangkan untuk kebutuhan material Gereja sesuai dengan kemampuannya (Bdk. CIC, can. 222).

Sepuluh Perintah Allah 10

Bahasa Latinnya Dekalog (δέκα λόγοι) merupakan sepuluh perintah yang ditulis oleh Tuhan dan diberikan kepada bangsa Israel melalui perantaraan Musa di gunung Sinai dalam bentuk dua Loh batu.

Sepuluh perintah Allah, bisa dibaca di
kitab Keluaran 20:1-17 dan
          Ulangan 5:6-21

adapun penomoran sepuluh perintah Allah (Versi Katolik) adalah menurut penomoran St Agustinus.
  1. Jangan menyembah berhala, berbaktilah

    kepadaKu saja, dan cintailah Aku lebih dari segala Sesuatu
  2. Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat
  3. Kuduskanlah hari Tuhan
  4. Hormatilah ibu-bapamu
  5. Jangan membunuh
  6. Jangan berzinah
  7. Jangan mencuri
  8. Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu
  9. Jangan mengingini istri sesamamu
  10. Jangan mengingini milik sesamu secara tidak adil