- Beriman tidak hanya sekedar tahu atau percaya, melainkan berani melakukan apa yang diketahuinya dan dipercayainya.
- Beriman kepada Allah berarti menyerahkan diri secara total kepada kehendak Allah
- Penyerahan diri secara total muncul berdasarkan keyakinan bahwa Allah pasti memberikan dan melakukan yang terbaik bagi manusia. Yang dikehendaki Allah semata-mata adalah kebahagiaan dan keselamatan manusia.
- Sikap penyerahan diri secara total tersebut memungkinkan manusia tidak tawar menawar apalagi memaksakan kehendaknya, tidak ragu-ragu
- Abraham : Ia berani meninggalkan tanah airnya dan bersama seluruh keluarganya berjalan menuju tanah terjadi, tanah Kanaan.
- Daud : Walaupun dipandang kecil, namun ia memiliki iman yang kuat sehingga dapat mengalahkan Gliat yang jauh lebih besar dan kuat.
- Bunda Maria : Walaupun ia menanggung banyak resiko, ia pasrah dengan sepenuhnya hati kepada kehendak dan rencana Allah.
- Yesus Kristus : Ia tetap setia pada kehendak Allah walaupun harus menanggung resiko sengsara dan kematia di kayu salib.
Aspek dalam beriman:
1. Iman adalah rahmat
2. Iman adalah anugerah
3. Iman itu personal
4. Beriman itu proses
5. Iman berkembang dalam kebersamaan dengan orang lain.
1. Iman adalah rahmat
2. Iman adalah anugerah
3. Iman itu personal
4. Beriman itu proses
5. Iman berkembang dalam kebersamaan dengan orang lain.
Iman yang mendalam harus tampak dalam perbuatan. Hidup beriman mendalam oleh Rasul Yakobus disebut sebagai hidup beriman dalam kesatuan antara ibadah dan perbuatan (Yak. 1:26). Menurut Rasul Yakobus, hubungan dengan Allah harus menjadi nyata dalam hubungan dengan sesama (Yak 1:19-21). Hal itu juga telah ditegaskan oleh Yesus, “Bukan setiap orang berseru : Tuhan, Tuhan! Akan masuk Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku di surga.” (Mat 7:21).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar