Pawitikra CATHOLIC Students

WELCOME & GOD BLESS YOU ALWAYS

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Sabtu, 13 Maret 2021

Z Lat Soal AGAMA KATOLIK 9

  

SOAL-SOAL PILIHAN GANDA

 

1.     Manusia berbeda dengan makhluk hidup yang lainnya. Perbedaan ini ditunjukkan pada salah satu ciri manusia yang memiliki ….

A.  semangat solidaritas

B.  sikap setia kawan

C.  sikap murah hati

D.  nilai kebebasan

 

2.     Bacalah kutipan teks Matius 25 : 14 – 30  berikut !

 

 

"Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya. Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan! Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

 

Dari kutipan teks di atas sikap yang merupakan contoh sikap dan tindakan yang tidak patut diteladani dari hamba yang pertama dan hamba kedua adalah sikap....

A.  setia dan tanggung jawab

B.  jujur dan rendah hati

C. terbuka dan baik hati

D. rendah hati

 

3.  Bacalah cerita berikut!

Felix adalah seorang anak yang multi talenta . Selain hebat dalam permainan bola basket, Felix juga pemain drum yang terampil. Dalam pelajaran di sekolah Felix pun juga selalu menempati peringkat 5 besar di kelasnya. Setiap hari sepulang sekolah Felix selalu cerdas dalam membagi waktu untuk belajar dan kegiatan pengembangan diri yang lain. Selain tekun Felix juga anak yang taat dan rendah hati. Ia juga aktif di Gereja. Sudah tiga tahun ini Felix menjadi ketua Putera Altar di Gereja Parokinya..

 

Belajar dari pengalaman Felix ini, diantara pilihan sikap dan tindakan berikut ini adalah tindakan untuk mengembangkan talenta yang perlu kita adalah...

A.     setia

B.     masa bodoh karena merasa berbakat

C.    pandai membagi waktu dan tekun berlatih.

D.    setia, berbakti, dan pilih-pilih teman dalam berlatih.

 

4.  Dalam kedudukannya sebagai citra Allah, kita semestinya bersyukur atas rahmat Tuhan untuk kita. Wujud syukur itu kita lakukan secara nyata di lingkungan hidup kita, baik di rumah, sekolah, gereja dan masyarakat. Di antara  tindakan berikut ini yang mampu menunjukan contoh perwujuan syukur kita sebagai Citra Allah dalam kegiatan di rumah  adalah...

A.     membantu pekerjaan orang tua

B.     aktif dalam kegiatan putra altar di gereja

C.    ikut dalam  kerja bakti kegiatan kampung

D.    menjalankan dan mentaati tata tertib sekolah.

 

5.  Bacalah cerita berikut!

 

Christa ditunjuk sekolah untuk menjadi salah satu lektor setiap kali ada Misa di sekolah. Ia merasa bahwa tugas itu tidak mudah. Maka ia belajar dengan sunguh-sungguh. Ia meminta bimbingan dari para guru untuk melatihnya. Dan dari usaha kerasnya akhirnya Christa bisa menjadi lektor yang baik. Dan ia juga diikutkan mewakili sekolahnya dalam lomba lektor antar di sekolah memperingati Lomba Bulan Kitab Suci. Dan ia berhasil meraih jura 1 dalam lomba tersebut.    

Belajar dari pengalaman Chrita dalam mengembangkan diri, maka seharusnya kita....

A.     berjuang menuju sempurna.

B.     cepat puas dan membanggakan diri kita.

C.    merasa bangga namun tetap rendah hati.

D.    berusaha dengan sungguh-sungguh  mewujudkan impian kita

 

 

6.     Bacalah kutipan teks Katekismus Gereja Katolik Artikel 2335 berikut !

Katekismus Gereja Katolik Artikel 2335

Kedua jenis kelamin mempunyai martabat yang sama dan, walaupun atas cara yang berbeda-beda, merupakan citra kekuatan dan cinta kasih Allah yang lemah lembut.

Usaha yang dapat dilakukan manusia untuk mengembangkan diri sesuai dengan  kesetaraan martabat sebagai  laki-laki dan perempuan adalah ….

A.  melibatkan seseorang dengan menyadari kekuatan dan keterbatasannya baik ia laki laki ataupun perempuan dengan menyadari bahwa ia adalah citra Allah yang bermartabat.

B.  menempatkan wanita pada posisi yang strategis dalam segala kegiatan yang dilakukan

C. selalu menolong perempuan karena ia adalah makhluk lemah dan perlu bantuan

D.  menghargai dan menghormati wanita sebagai pribadi yang rajin

 

7.     Bacalah kutipan teks  berikut !

 

Ibenz  dibelikan piano oleh orang tuanya setelah ia berhasil lulus dengan nilaii terbaik di sekolahnya. Dengan piano barunya Ibenz sekarang semakin tekun belajar piano. Dan mulai tahun ini Ibenz juga ditunjuk untuk bertugas mengiringi Misa di Gereja stasinya. Berkat pribadinya yang rendah hati dan selalu ringan tangan membantu Ibenz diterima baik dilingkungannya. Ibenz mampu mengembangkan diri sebagai pribadi yang berkualitas di lingkungan hidupnya.

Salah satu unsur yang menghambat pengembangan diri untuk terwujudnya hidup berkualitas adalah....

A.  menjaga kesehatan pribadi

B.  menikmati hidup dengan rasa syukur

C.  menutup diri terhadap orang lain dan milih yang enak untuk diri sendiri.

D.  berjuang untuk hidup yang lebih baik baik untuk diri maupun orang lain

 

8.     Bacalah kutipan teks  Dokumen Konsili Vatikan II tentang Pendidikan Kristen (Gravissimum Educationis ) artikel 3 berikut !

 

Artikel 3

Karena orang tua telah menyalurkan kehidupan kepada anak-anak, terikat kewajiban amat berat untuk mendidik anak mereka. Maka orang tualah yang harus diakui sebagai pendidik mereka yang pertama dan utama. Begitu pentinglah tugas mendidik itu, sehingga bila diabaikan, sangat sukar pula dapat dilengkapi. Sebab merupakan kewajiban orang tua: menciptakan lingkungan keluarga, yang diliputi semangat bakti kepada Allah dan kasih sayang terhadap sesama sedemikian rupa, sehingga menunjang keutuhan pendidikan pribadi dan sosial anak-anak mereka. Maka keluarga itulah lingkungan pendidikan pertama keutamaan-keutamaan sosial, yang dibutuhkan oleh setiap masyarakat. Adapun terutama dalam keluaraga kristen, yang diperkaya dengan rahmat serta kewajiban Sakramen Perkawinan, anak-anak sudah sejak dini harus diajar mengenal Allah serta berbakti kepada- Nya dan mengasihi sesama, seturut iman yang telah mereka terima dalam Baptis. Disitulah anak-anak menemukan pengalaman pertama masyarakat manusia yang sehat serta Gereja. Melalui keluargalah akhirnya mereka lambat-laun diajak berintegrasi dalam masyarakat manusia dan umat Allah. Maka hendaklah para orang tua menyadari, betapa pentinglah keluarga yang sungguh kristen untuk kehidupan dan kemajuan umat Allah sendiri.

.

Peran keluarga  menurut teks di atas adalah ....

A.     dapat mencukupi kebutuhan rohani

B.     keluarga sumber kebahagiaan

C.    keluarga sebagai  tempat  berlindung

D.    keluarga sebagai tempat pendidikan yang utama

 

9.     Pernyataan berikut yang merupakan manfaat dari tindakan perwartaan (kerygma) adalah ...

A. semakin mengenal Kristus.

B. tekun dalam meraih cita-cita

C. berani memimpin teman-temannya.

D. mampu menjawab soal-soal agama.

 

10.  Bacalah Dokumen Gereja tentang  Konstitusi Pastoral tentang Gereja di Dunia Dewasa Ini (Gaudium et Spes Artikel 25 berikut

 

Konstitusi Pastoral tentang Gereja di Dunia Dewasa Ini (Gaudium et Spes Artikel 25

Dari sifat sosial manusia tampaklah, bahwa pertumbuhan pribadi manusia dan perkembangan masyarakat sendiri saling tergantung. Sebab asas, subjek dan tujuan semua lembaga sosial ialah dan memang seharusnyalah pribadi manusia; berdasarkan kodratnya ia sungguh-sungguh memerlukan hidup kemasyarakatan. Maka karena bagi manusia hidup kemasyrakatan itu bukanlah suatu tambahan melulu, oleh karena itu melalui pergaulan dengan sesama, dengan saling berjasa, melalui dialog dengan sesama saudara, manusia berkembang dalam segala bakat-pembawaannya, dan mampu menanggapi panggilannya

Contoh pengaruh masyarakat bagi perkembangan diri manusia dalam hidup sehari hari adalah....

A.   Vincent dan Marcel melukis belasan tong sampah dikampungnya, selain untuk membuat kampungnya lebih indah juga mampu mengajak warga untuk peduli kebersihan desanya.

B.   Deni berlatih main gitar dari kakanya  gitar dari Wawan sebagai persiapan ujian praktek mata pelajarnya seni budaya  di sekolahnya. .

C.   Ibu Desi mengumpulkan kain perca dan menjahitnya menjadi benda yang lebih berguna.

D.   Pak Arif dan Pak Linus  memasang pengumuman jadwal ronda di gardu desa.

 

11.  Bacalah kutipan Kitab Sirakh.6 : 5 – 17   berikut !

 

Tenggorokan yang manis mendapat banyak sahabat, dan keramahan diperbanyak oleh lidah yang manis lembut. Mudah – mudahan orang yang damai denganmu banyak adanya, tetapi hanya satu dari seribu hendaknya menjadi penasehatmu. Jika engkau mau mendapat banyak sahabat, kajilah dia terlebih dahulu,dan jangan percaya padanya. Sebab ada orang yang bersahabat hanya menurut ketikanya sendiri, tetapi pada hari kesukaranmu tidak bertahan. “ Ada juga sahabat yang berubah, menjadi musuh, lalu menceritakan persengketaaanuntuk menistakan dikau. Ada lagi sahabat yang ikut dalam perjamuan makan,tetapi tidak bertahan pada hari kesukaranmu. Pada waktu engkau sejahtera ia adalah seperti engkau sendiri, dan lancang berbicara denagn seisi rumahmu. Tetapi bila engkau mundur maka ia berbalik melawan dikau serta menyembunyikan diri dari para musuhmu, tetapi berhati – hatilah terhadap sahabatmu. Sahabat setiawan merupakan perlindungan yang kokoh, barangsiapa menemukan orang serupa itu sungguh mendapat harta. Sahabat setiawan tiada ternilai, dan harganya tidak ada tertimbang. Sahabat setiawan adalah obat kehidupan, orang yang takut akan Tuhan memperolehnya. Orang yang taku akan Tuhan memelihara persahabatan dengan lurus hati, sebab seperti ia sendiri demikian pun temannya.

Makna persahabatan yang sesuai dengan kutipan teks Kitab Suci diatas adalah....

A.  tidak peduli dengan kesulitan yang di alami sahabatnya.

B.  meninggalkan ketika mengalami kesulitan

C.  menjadi teman saat pesta

D. setia saat suka dan duka

 

12.  Perhatikan  beberapa data perilaku orang berpacaran berikut ini.  

1.  kurang menghargai nasihat orang tua

2.   menaati norma agama dan norma masyarakat

3.  berdua – duaan dengan pacar di tempat yang sepi

4.  menghabiskan waktu hanya berdua saja dengan pacarnya

5.   tetap bersahabat dengan teman teman yang lain dan tidak hanya meluangkan waktu berdua saja

Diantara perilaku tersebut di atas yang merupakan perilaku yang menunjukan pacaran yang sehat adalah

A.     2 dan 5

B.     dan 2

C.     3 dan 2

D.     4 dan 5

 

13.  Bacalah kutipan Injil Yohanes 8 : 2 – 11

 

Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?" Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau? Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Tindakan Yesus dalam teks kitab suci tersebut menunjukkan ....

A.   pelanggaran hukum

B.   ketaatan pada hukum Taurat

C.   keraguan Yesus untuk mengambil keputusan.

D.   cinta kasih akan pertobatan dan pengampunan tanpa mempersoalkan gender.

 

14.  Di bawah ini yang merupakan ciri ke-Allahan Yesus adalah....

A  memiliki orang tua.

B  mengalami ketakutan

C  membutuhkan makanan.

D  membangkitkan orang mati.

 

15.  Kerajaan Allah akan tercapai bila Allah menunjukkan kuasa-Nya dengan menggoncangkan kekuatan-kekuatan langit dan bumi. Pada saat itulah Allah akan membangkitkan suatu dunia baru. Dan mereka menganggap penderitaan  yang dialami bukan akhir segala-galanya, kelak pada akhir jaman Allah akan menegakkan Kerajaan-Nya dan membebaskan manusia dari segala  penderitaan. Pernyataan tersebut merupakan paham Kerajaan Allah yang bersifat ... .

A.  politis

B.  Kristologis

C.  apokaliptis

D.  yuridis – relegius

 

16.  Salah satu cara Yesus mewartakan Kerajaan Allah adalah dengan menggunakan perumpamaan. Dengan menggunakan perumpamaan orang yang mendengarkan ajaran-Nya diharapkan ... .

A.   bisa mengerti ajaran Yesus

B.   mampu memahami arti dan maksudnya

C.   bisa melaksanakan dalam kehidupan sehari hari

D.   mengerti, memahami, dan melaksanakan ajaran-Nya

 

17. Perhatikan kutipan Markus 15 : 29 – 31 berikut :

 

Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia, dan sambil menggelengkan kepala mereka berkata: “Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, turunlah dari salib dan selamatkan diri-Mu!. Demikian juga imam-imam kepala bersama ahli Taurat mengolok-olokkan Dia di antara mereka sendiri dan mereka berkata:”Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan!”

 

      Sikap Yesus dalam menghadapi penderitaan-Nya adalah ... .

A.   tetap tabah dan berani menghadapi resiko tugas-Nya

B.   diam termenung tanpa melawan

C.   berpasarah pada Bapa-Nya

D.   menghindari penderitaan

 

18. Perhatikan kutipan dari Roma 15:13 berikut ini!

 

Semoga Allah sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan

 

Berdasarkan kutipan tersebut, peranan Roh Kudus bagi murid-murid Yesus adalah

A.  sebagai pedoman dalam hidup

B. memberikan kedamaian dan pengharapan

C. menjadi sumber kekuatan, dan pencerahan hati

D. memberikan ketenangan dalam menghadapi permasalahan

 

19. Salah satu karunia Roh Kudus adalah karunia yang memampukan orang untuk menghaturkan sembah sujud kepada Tuhan sebagai Bapa dan memampukan  orang untuk berrelasi dengan semua orang sebagai anak-anak Bapa yang samaHal tersebut merupakan karunia ... .

A.  kebijaksanaan

B.  pengenalan

C.  pengertian

D.  kesalehan

 

20. Perhatikan gambar berikut ini !

      


 

Gambar di atas menunjukkan usaha beberapa anak muda yang sedang mengumpulkan dana. Penggalangan dana yang sungguh bermanfaat untumengangkat nilai- nilai kemanusiaan adalah ... .

A.  memberikan sumbangan untuk korban bencana alam

B.  menggalang dana untuk membiayai kegiatan sekolah

C.  mengumpulkan dana untuk pentas seni

D.  pengumpulan dana untuk ditabung

 

21.  Bacalah kutipan teks Kitab Suci Injil Lukas 15:20-21!

 

“Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.

Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.”

 

Sikap mengampuni yang dapat diteladani dari tokoh ayah oleh remaja dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan kutipan teks Kitab Suci tersebut adalah…

A.  tetap berteman walaupun dirinya selalu diejek

B.  berani membela teman walaupun ia berbuat salah.

C. berani melaporkan teman yang berbuat salah agar ia jera.

D. bersedia dihukum demi menyelamatkan temannya yang kedapatan berbuat salah.

.

22. Perhatikan kutipan Lukas 10:1 – 12 berikut:

 

“Kemudian daripada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Katanya kepada mereka:”Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera,maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu akan kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah. Dan jikalau kamu masuk ke sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu. Dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu”

    

      Berdasarkan kutipan tersebut di atas tugas perutusan sebagai murid Yesus

      merupakan tugas ... .

A.  para rasul

B.  para pemuka agama

C. ke 12 murid Yesus

D. kita semua murid-murid Yesus

 

23. Anggota Gereja yang mengemban tugas perutusan dalam Gereja dan dunia sesuai kehendak Allah yakni mengelola tata dunia dengan nilai Kristiani adalah ....

A.  kaum awam

B.  Kaum hidup bakti

C. Kaum klerus/Tahbisan

D. Pengurus Dewan paroki

 

24. Gereja yang tampak  sebagai perwujudan kehendak tunggal Yesus Kristus melalui Roh Kudus tetap hadir kini di tengah manusia untuk menyelamatkan. Pernyataan tersebut merupakan salah satu ciri Gereja yang ... .

A.  satu

B.  kudus

C. Katolik

D. apostolik

 

25. Perhatikan gambar di bawah ini:


         

 

      Para romo yang mengenakan jubah seperti gambar di atas biasanya akan

      segera melaksanakan karya pelayanan Gereja khususnya di bidang ... .

A.  liturgia

B.  diakonia

C.  kerygma

D.  koinonia

 

26. Perhatikan kutipan Lumen Gentium Artikel 1 berikut:

Terang para bangsalah Kristus itu, maka Konsili suci ini, yang terhimpun dalam Roh Kudus, ingin sekali menerangi semua orang dengan cahaya Kristus, yang bersinar pada wajah Gereja, dengan mewartakan Injil kepada semua makhluk ( lih Mrk 16:15). Namun, Gereja itu dalam Kristus bagaikan sakramen, yakni tanda dan sarana persatuan mesra dengan Allah dan kesatuan seluruh umat manusia. Maka dari itu, menganut ajaran konsili-konsili sebelum ini, Gereja bermaksud menyatakan dengan lebih cermat kepada umatnya yang beriman dan kepada seluruh dunia, manakah hakikat dan perutusannya bagi semua orang. Keadaan jaman sekarang lebih mendesak Gereja untuk menunaikan tugas itu, yakni supaya semua orang, yang dewasa ini tergabungkan secara lebih erat berkat berbagai hubungan sosial, teknis dan budaya, memperoleh kesatuan sepenuhnya dalam Kristus”.

Berdasarkan kutipan di atas, kita dapat menunjukkan pemahaman kita dan mewujudkannya dalam tindakan sebagai berikut ... .   

A.  membentuk kelompok eksklusif

B. berteman tanpa membeda-bedakan

C. membantu teman yang memberi imbalan

D. menghindari teman yang suka membuat masalah

 

 

27.  Perhatikan gambar di bawah ini!

 


 

Makna dari simbol keselamatan dalam Sakramen Baptis sesuai gambar di atas adalah … .

A.  memperbaharui cara hidup sesuai teladan Kristus

B.  mengutamakan kesucian dalam berpikir dan bertindak

C. melambangkan terang Kristus dalam kehidupan sehari-hari

D. membersihkan dari dosa-dosa dan memperoleh kehidupan kekal

 

28.  Dalam mengikuti perayaan Ekaristi, ada beberapa sikap tubuh/badan saat berdoa. Sikap tubuh ini antara lain adalah duduk, berdiri, dan berlutut. Setiap sikap badan mempunyai makna-makna tertentu yang kita hayati. Pada saat pengucapan Credo, maka sikap tubuh yang tepat adalah….

A.   duduk

B.   berdiri

C.   menunduk

D.   berlutut

 

29.  Perhatikan cerita berikut!

Setiap pelajar tentu berharap dalam setiap ulangan yang diikuti mendapat niai yang memuaskan. Pelajar yang baik pasti akan selalu mempersipakan diri dengan belajar yang tekun. Tapi tidak demikian dengan Nina. Baginya setiap ulangan selalu dianggapnya sepele sebab ia punya trik tersendiri menghadapi ulangan apapun, yaitu dngan cara menyontek. Berkali-kali ia  selalu lolos dari pengawasan guru. Namun, ibarat pepatah “sepandai-pandai tupai melompat, suatu saat terjatuh juga”. Nina ketahuan menyontek. Akhirya Nina mengakui bahwa setiap ulangan ia selalu menyontek. Guru meminta Nina untuk mengulang mengerjakan soal ulangan. Akhirnya, berkat pengalaman tersebut Nina menjadi bertobat, dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi

Makna pertobatan berdasarkan cerita di atas adalah….

A.   meninggalkan cara hidup lama yang penuh dengan dosa menjadi manusia baru yang penuh dengan rahmat Allah

B.   mengakui segala kesalahan di hadapan Imam dan mau memperbaiki kembali hidup yang telah rusak

C.   terbebas dari kuasa kegelapan dan godaan yang disebabkan pengaruh lingkungan yang tidak sehat

D.   mengalami pemulihan hubungan antara manusia dengan Allah

 

30.  Hampir seluruh penduduk di dunia ini menganut agama tertentu. Manusia percaya ada pribadi yang luar biasa, yang kuat, yang jauh melebihi kemampuan manusia. Terhadap kekuatan tersebut manusia merasa tidak berdaya. Perasaan tidak berdaya itulah yang mendorong manusia untuk meminta perlindungan terhadap kekuatan lain yang lebih hebat itu. Dari uraian di atas kita dapat mengetahui alasan manusia menganut agama, adalah… .

A.   mendapatkan status dalam masyarakat

B.   mencari perlindungan dari ketidakberdayaan

C.   menemukan jawaban atas persoalan-persoalan hidup

D.   meneguhkan tata nilai dalam membangun relasi dengan orang lain

 

31.  Pernyataan berikut yang merupakan aspek hidup beriman Kristiani adalah…

A.  pengalaman iman, pertanggungjawaban iman, penyerahan iman

B.  pengalaman iman, pendalaman iman, pengembangan iman

C. pengalaman iman, pengetahuan iman, penyerahan iman

D. pengetahuan iman, pendalaman iman, pengakuan iman

 

32.  Seiap umat beriman Kristiani diminta untuk selalu terlibat dalam kegiatan Gereja. Contoh perwujudan kewajiban sebagai anggota Gereja adalah….

A.   aktif dalam kegiatan KarangTarunadi desa

B.   menjadi Lektor dalam perayaan Ekaristi

C.   mendirikan bimbingan belajar

D.   menjadi pengurus OSIS

 

33.  Kanon 209 art.1 : “Kaum beriman Kristiani terikat kewajiban untuk selalu membina persatuan dengan Gereja, juga dengan cara hidup masing-masing”

Kewajiban anggota Gereja berdasarkan teks tersebut adalah … .

A.   setiap umat beriman Kristiani harus bersatu

B.   setiap anggota Gereja harus aktif dalam Gereja

C.   setiap umat beriman Kristiani diminta untuk selalu terlibat dalam kegiatan

Gereja

D.   setiap anggota Gereja harus berperan dalam karya-karya Gereja dan lingkungan masyarakatnya

 

34.  Usaha untuk memperjuangkan kejujuran di lingkungan masyarakat adalah ... .

A.  mperjuangkan hak orang miskin dan tertindas dan jika perlu dengan aksi kekerasan.

B.  menjual makanan menggunakan bahan-bahan yang halal dan sehat

C. membantu sesama yang diambil hak-haknya oleh orang lain.

D. memberikan hukuman bagi para koruptor.

 

35.  Contoh tindakan menghargai agama dan kepercayaan lain dalam hidup bermasyarakat adalah … .

A.        saling memberikan salam dan ucapan selamat pada hari besar keagamaan

B.        mengikuti ibadah dengan sesama yang beragama dan kepercayaan lain

C.        membersihkan tempat-tempat ibadah agama dan kepercayaan lainnya

D.        terlibat didalam kegiatan dan cara hidup agama lain

 

36.  Perhatikan kutipan Nostra Aetate berikut!

Gereja meninjau dengan cermat, sikapnya terhadap agama-agama bukan Kristen dalam tugasnya memupuk kesatuan dan cinta kasih antar manusia, malah antar bangsa. Gereja memandang terutama apa yang sama pada manusia dan yang membawa kkebersamaan hidup. Karena semua bangsa merupakan satu masyarakat, mempunyai satu asal, sebaba Allah menempatkan seluruh manusia di bumi. Semua mempunyai satu tujuan akhir ayng satu: Allah. Penyelenggaraan-Nya dan bukti kebaikan-Nya mencakup semua orang

 

Menurut dokumen di atas, sikap Gereja Katolik terhaap agama an kepercayaan lain adalah….

A.    sangat menghormati keberadaan agama dan kepercayaan lain dan berharap mereka tidak menggangu umat Kristiani

B.   memberi kesempatan seluas-luasnya kepada agama dan kepercayaan lain untuk berkembang di tengah masyarakat

C.   menyediakan diri untuk  mengikuti kegiatan yang diadakan oleh saudara-saudara kita yang berbeda keyakinan

D.   memandang bahwa kita semua adalah umat manusia yang meruakan satu masyarakat, mempunyai asal dan tujuan yang sama yaitu Allah

 

37.  Perhatikan gambar berikut!

 


Dampak nyata kerusakan lingkungan terhadap kehidupan manusia seperti pada gambar diatas adalah…

A.   kesehatan tubuh menjadi terganggu karena pencemaran lingkungan yang tidak sehat

B.   aliran air sungai menjadi terhambat yang dapat menyebabkan banjir

C.   kehidupan di sungai menjadi terancam dan musnah

D.   pemandangan menjadi tidak indah

 

38.  Perhatikan data berikut :

 

1

Bakat dan kemampuan yang dimiliki

2

Perubahan kondisi ekonomi dalam keluarga

3

Sifat-sifat baik yang dimiliki

4

Relasi dengan teman sebaya

5

Perubahan kondisi kerja yang dicita-citakan

 

Dalam menentukan cita-cita perlu persiapan yang matang dan rencana yang teliti, tetapi perlu mempertimbangkan beberapa faktor, baik dari dalam maupun dari luar diri sendiri. Dari data di atas, yang merupakan faktor dari dalam diri ditunjukkan pada nomor….

A.   1, 2, dan 3

B.   2, 4, dan 5

C.   1, 3, dan 4

D.   3, 4, dan 5

 

39.  Dalam Gereja Katolik, perkawinan disebut sebagai sakramen karena melambangkan hubungan antara Kristus dan Gereja-Nya. Dampak positif dari perkawinan sebagai sakramen adalah…

A.   anak-anak yang dilahirkan dari keluarga yang terberkati akan memiliki masa depan yang terang benderang

B.   keluarga Kristiani akan dijiwai oleh rahmat cinta kasih Allah dalam pelaksanaan tanggung jawabnya

C.   keluarga kristiani akan mendapatkan pengakuan secara sah dari masyarakat

D.   kebutuhan rohani dalam keluarga akan terpenuhi secara otomatis

 

40.  Cara hidup berkeluarga bukanlah satu-satunya pilihan hidup. Selain hidup berkeluarga, masih ada panggilan hidup lainnya, yaitu menjadi biarawan-biarawati. Kekhasan mereka adalah mengucapkan 3 kaul yaitu kemurnian, ketaatan dan kemiskinan. Makna dari kaul ketaatan adalah….

A.   biarawan-biarawati memiliki sikap hidup seperti orang miskin

B.   kehidupan kaum biarawan-biarawati harus jauh dari glamor/mewah

C.   memiliki kesetiaan pada pimpinan sebagai wujud kesetiaan kepada Kristus

D.   pada umumnya yang masuk menjadi biarawan-biarawati adalah mereka yang berasal dari keluarga-keluarga miskin

Senin, 01 Maret 2021

Sebagai Pegangan Katolik 8.2


Panggilan Para Murid Yesus

Mendapat panggilan dari orang lain dapat menjadi pengalaman yang biasa-biasa saja, tetapi juga dapat menjadi pengalaman yang istimewa bagi kita, tergantung dari siapa yang memanggil. Kalau yang memanggil adalah tokoh-tokoh ternama, orang-orang yang memiliki pengaruh, memiliki kewibawaan, dan bukan orang yang biasa, maka pengalaman panggilan itu akan menjadi pengalaman yang istimewa dan luar biasa. Tetapi jika panggilan itu datangnya dari orang biasa maka juga akan menjadi pengalaman yang biasa dan kurang memberi kesan yang mendalam dalam hati.

Demikian pula dalam menanggapi panggilan, dapat memunculkan berbagai ragam sikap; ada yang langsung menanggapi, ada yang bersikap acuh bahkan ada yang secara tegas menolak panggilan tersebut. Kisah para murid Yesus dapat menjadi bahan refleksi bagi kita dalam menanggapi panggilan Yesus.

Injil Matius 4:18-22 menceritakan ketika Yesus sedang berjalan menyusur Danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia.

Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.

Injil Lukas 5:27-32, menceritakan panggilan Lewi pemungut cukai. Ketika Yesus pergi ke luar, Ia melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya: “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia. Dan Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Dia di rumahnya dan sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia. Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, katanya: “Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”

Kalau kita mencermati kisah panggilan murid Yesus dari kedua kutipan Injil tersebut, maka kita akan menemukan beberapa hal yang penting:

Pertama, panggilan selalu diawali dari Yesus, Yesuslah yang mengambil inisiatif yang pertama.

Kedua, ketika Yesus memanggil mereka, serta merta mereka menanggapinya secara spontan, tidak ada sedikit pun keraguan dalam menanggapi panggilan Yesus. Tanpa berpikir panjang mereka segera meninggalkan pekerjaannya bahkan keluarganya untuk segera mengikuti Yesus.

Ketiga, mereka yang dipanggil oleh Yesus bukan orang-orang kaya dan mapan kehidupannya, bukan para pejabat atau penguasa, melainkan para nelayan, orang yang hidupnya sederhana bahkan cenderung kekurangan dan orang-orang yang dianggap berdosa.

Keempat, ketika mereka mendapat panggilan Yesus, mereka rela meninggalkan segala-galanya, pekerjaan bahkan keluarganya. Mereka mengikuti Yesus tanpa bertanya-tanya, tanpa meminta jaminan lebih dahulu. Mereka begitu mempercayai Yesus. Ini merupakan peristiwa yang sangat luar biasa, karena sebelumnya mereka tidak mengenal siapa Yesus.

Ketika memanggil murid-murid-Nya memang Yesus tidak menentukan syarat apapun. Tetapi dalam berbagai pengajaran-Nya, Yesus menyampaikan beberapa persyaratan itu. “Setiap orang yang mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Aku” (lih. Mat 16:24-26).

Orang yang mau mengikuti Yesus harus mengambil sikap yang mantap, tidak terlalu banyak pertimbangan, tidak terikat dengan apa yang menjadi miliknya dan apa yang menjadi tugasnya selama ini.

Mereka juga harus berani melepaskan keterikatan dengan keluarga. Keluarga memang penting, tetapi jangan sampai kecintaan pada keluarga menjadi penghalang untuk bersikap terbuka pada sesama yang lain (lih. Luk 9:57-62).


Berbagai Tanggapan terhadap Pewartaan Yesus – Ringkasan

Ketika Yesus mulai tampil di depan umum, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun (Luk 3:32). Sebelumnya Ia hidup tersembunyi di Nazaret dan mencari nafkahnya sebagai tukang kayu (Mark 6:3), sama seperti ayah-Nya (Mat 13:55). 

Yesus meninggalkan ketenangan hidup keluarga di Nazaret dan mulai hidup mengembara. Ia “berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa, memberitakan Injil Kerajaan Allah” (Luk 8:1). 

Awal perubahan hidup ini adalah pembaptisan oleh Yohanes. Pembaptisan adalah bagaikan “pelantikan” Yesus ke dalam tugas perutusan-Nya. Segera sesudah pembaptisan, Yesus akan “memberitakan Injil Allah: Bertobatlah dan percayalah kepada Injil” (Mrk 1:15). 

Dengan pembaptisan-Nya, Yesus sekaligus menyatakan kesatuan dengan orang berdosa dan penyerahan total dan radikal kepada kehendak Bapa. Dengan pembaptisan, Ia tampil sebagai “pengantara antara Allah dan manusia” (1Tim 2:4).

Sesudah pembaptisan, Yesus tampil sebagai orang yang “diurapi oleh Allah dengan Roh Kudus dan kuat kuasa” (Kis 10:38). Ia tampil sebagai “Yang terurapi”, Ia dilantik sebagai Kristus. “Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit” (Luk 5:17). 

Pewartaan Yesus untuk menegakkan Kerajaan Allah mengundang reaksi yang beragam dalam masyarakat Yahudi saat itu. Ada yang menerima dan ada yang menolak. 

Mereka yang Menerima Pewartaan Yesus:

a. Orang Miskin dan Sederhana

Ketika Yesus menyampaikan warta tentang Sabda Bahagia seolah-olah Sabda itu ditujukan kepada mereka yang miskin dan menderita. Mereka tidak punya daya dan kekuatan untuk melawan, keluar dari kondisi yang membelenggu mereka. Dalam kondisi yang seperti ini mereka hanya dapat mengandalkan kekuatan Tuhan. Satu-satunya sandaran mereka ialah Tuhan. Maka ketika Yesus menyampaikan warta Sabda Bahagia, mereka menyambut dengan penuh sukacita warta pembebasan Yesus tersebut. Yesus bagi mereka adalah pembela dan penyelamat. Yesus adalah Mesias yang dinantikan untuk melakukan keadilan dan pembelaan-Nya. Mereka rela meninggalkan segala-galanya untuk mengikuti Yesus.

b. Para Pendosa yang Mau Bertobat

Masyarakat Yahudi pada umumnya, terutama para imam dan orang Farisi menganggap para pendosa adalah najis. Maka ketika Yesus datang dan mau bergaul dengan mereka yang dicap pendosa dan menganggap mereka sebagai pribadi yang layak untuk dicintai dan tidak ikut memusuhi mereka. Sikap Yesus ini tentu saja sangat mengejutkan para pendosa dan mengagetkan para imam dan ahli Taurat. Dalam hal ini Yesus mau menegaskan, soal kesetaraan dihadapan Allah. Bagi Yesus, orang yang baik dan yang jahat dalam arti tertentu sama kedudukannya di hadapan Allah, sama-sama dicintai Allah, sama-sama anak Abraham. Karena kesamaan itulah, mereka pun mempunyai hak atas Kerajaan Allah.

c. Orang-Orang Sakit

Bagi mayarakat Yahudi pada umumnya penyakit adalah kutukan dari Tuhan. Yesus hadir untuk menyelamatkan mereka, menyembuhkan orang kusta, yang buta dapat melihat, yang lumpuh dapat berjalan. Kedatangan Yesus telah membawa harapan baru bagi mereka yang sakit. Dengan cara itu Yesus telah menunjukkan diri-Nya sebagai penyelamat, Sang Pembebas. Yesus mewartakan Allah yang maha pengasih.

d. Kaum Wanita dan Anak-anak.

Tradisi bangsa Yahudi menempatkan kaum wanita dan anak-anak, sebagai warga masyarakat kelas dua, keberadaannya berada di bawah dominasi kaum laki-laki. Dan Yesus membela mereka, Ia memuji persembahan janda miskin (Mark 12:41-44) dan membiarkan anak-anak datang kepada-Nya (Mat 19:13-15), bahkan memberkati mereka. Karena sikap Yesus yang peduli kepada mereka, maka mereka pun mengikuti dan melayani-Nya.

Mereka yang Menolak Yesus

a. Para Imam dan Ahli Taurat

Dalam masyarakat Yahudi, ke dua kelompok ini menduduki tempat di atas. Mereka menganggap diri yang paling tahu dan paling mengerti mengena aturan-aturan suci dan kehendak Allah yang benar. Kekuasaan agama ada di tangan mereka. Dengan keras Yesus mengkritik cara hidup mereka yang tidak mencerminkan kehendak Allah. Maka dengan kehadiran Yesus terbukalah kekeliruan mereka dalam menafsirkan kehendak Allah yang sejati. Banyak orang yang mulai tidak percaya lagi pada para pemuka agama Yahudi, sehingga para pemuka agama Yahudi tersebut merasa kehilangan wibawa dan mulai berkurang pengikutnya. Mereka merasa semakin terancam oleh kehadiran Yesus.

b. Orang-Orang Farisi

Hukum Taurat sangat mewarnai hidup religius orang-orang Yahudi. Kaum Farisi berusaha menjaga warisan dan jati diri Yahudi itu. Mereka menyoroti ketaatan pada setiap pasal hukum. Bagi mereka menjadi rakyat Tuhan berarti ketaatan yang ketat pada setiap detail hukum. Kehadiran Yesus dianggap akan merusak tatanan hidup sosial dan kemasyarakatan yang sudah mapan,mereka mengecam sikap Yesus yang menyembuhkan orang pada hari sabat dan membiarkan merid-murid-Nya memetik gandum pada hari sabat. Bagi mereka perbuatan itu dianggap melanggar hukum Taurat.

c. Para Penguasa

Penolakan terhadap pewartaan Yesus tentang Kerajaan Allah juga terlihat dalam diri para penguasa. Herodes misalnya sudah berusaha membunuh Yesus sejak mendengar kelahiran-Nya. Ponsius Pilatus lebih memilih mempertahankan kedudukannya dibandingkan membela kebenaran tentang Yesus. Bagi mereka, kedudukan, kehormatan dan kekuasaan lebih penting dibandingkan tunduk kepada kehendak Allah.

d. Orang-Orang Kaya dan Mapan

Nilai-nilai Kerajaan Allah yang diwartakan oleh Yesus rupanya juga sulit diterima oleh mereka. Kerajaan Allah yang diwartakan oleh Yesus menuntut keberanian untuk meninggalkan segala-galanya termasuk meninggalkan hata benda, kekayaan dan kemapanan hidup. Tidak semua orang berani melakukan itu, seperti nampak pada kisah Orang Muda Yang kaya (lih. Mat 19:16-26). Rupanya bagi mereka, melepaskan diri dari kekayaan sebagai andalan hidup tidaklah mudah.

Kehadiran Yesus bagi yang menolak-Nya merupakan acaman yang dapat menghancurkan kewibawaan, kedudukan dan sumber nafkah hidupnya. Kelompok yang menolak ini dengan berbagai macam cara dan tipu muslihat berusaha keras melenyapkan Yesus.

Terhadap penolakan atas pewartaan-Nya, Yesus tidak bersikap memusuhi. Dengan penuh kasih dan kesabaran Yesus menghadapi reaksi penolakan tersebut, disertai dengan penuh penyerahan diri secara total kepada kehendak Bapa-Nya (lih. Mat 5:43).

Sebaiknya kita pun bersikap seperti Yesus, ketika kita berbuat baik belum tentu semua orang akan menerima niat baik kita. Kepada mereka yang menolak dengan cara yang amat kasar sekalipun, hendaknya kita senantiasa bersikap sabar dan penuh kasih.


Yesus Mewartakan Kerajaan Allah melalui Tindakan dan Mukjizat – Ringkasan

Yesus bukan saja berbicara tentang Kerajaan Allah, tetapi juga memberi kesaksian tentang Kerajaan Allah dengan tindakan-tindakan-Nya. Ada kesatuan antara Sabda dan karya-Nya. 

Tindakan Yesus menyatakan Kerajaan Allah.

Kerajaan Allah yang diwartakan oleh Yesus tidak ditujukan pada kelompok atau golongan tertentu, tetapi ditujukan untuk semua orang. Ia merangkul semua orang yang baik maupun yang jahat agar dapat merasakan keselamatan.

Yesus akrab dengan semua orang. Bahkan Ia mau bergaul dengan orang-orang yang dianggap berdosa (lih. Luk 7:36-50, 19:1-10).

Sikap Yesus terhadap Kaum Pendosa:

Bagi orang Yahudi dosa itu menular seperti kuman, tinggal serumah dengan orang jahat, apalagi makan bersama dengan mereka berarti kena dosa itu sendiri, menjadi orang berdosa. Tetapi Yesus, Ia bergaul dengan para pegawai pajak yang dianggap umum sebagai koruptor dan pemeras. Ia bertemu dan menyapa orang-orang setengah kafir seperti bangsa Samaria, mendatangi negeri-negeri orang kafir dan berbicara akrab dengan mereka (Mat 15:21-28).

Sikap Yesus terhadap Wanita:

Anggapan masyarakat Yahudi adalah bahwa wanita itu penggoda. Oleh karenanya orang laki-laki, terlebih seorang guru agama tidak boleh berbicara dengan seorang perempuan yang belum dikenalnya. Tetapi Yesus bergaul juga dengan wanita. Bahkan ada wanita- wanita tertentu yang tetap mengikutiNya kemanapun Dia pergi. Yesus juga menyapa dan bergaul dengan wanita-wanita kafir yang belum dikenal-Nya seperti wanita Samaria. Ia tidak saja bergaul dengan sembarang wanita, tetapi juga berusaha dan membela wanita-wanita sundal yang tertangkap basah (Yoh 8:1-11).

Dari contoh-contoh di atas menjadi jelas bagi kita bahwa Yesus tidak hanya mewartakan Kerajaan Allah, melainkan mewujudkannya melalui tindakan-Nya. Jika Kerajaan Allah adalah situasi di mana semua orang dikasihi Allah, di mana semua orang tidak tersekat-sekat oleh jurang antara kaya dan miskin; maka Yesus menunjukkan hal itu dengan bergaul dengan siapa saja, terutama dengan mereka yang miskin dan berdosa yang selama ini disingkirkan oleh masyarakat.

Yesus mau makan dengan bersama dengan Zakheus dan bergaul dengan lewi pemungut cukai yang dipandang oleh orang-orang Yahudi sebagai orang-orang berdosa. Kalau Allah yang meraja adalah Allah yang memerintah dengan penuh pengampunan. Maka Yesus pun mengampuni orang berdosa. Ia tidak takut menjadi najis. Yesus tahu bahwa hanya dengan dikasihi orang-orang berdosa akan bertobat, sebagai mana nampak dalam cerita wanita yang ketahuan berbuat zinah (lih. Yoh 8:2-11).

Mukjizat dipakai Tuhan Yesus sebagai tanda kehadiran Allah.

Dengan mengerjakan mukjizat, Yesus memperlihatkan kehadiran Kerajaan Allah. Tanda-tanda mukjizat yang dikerjakan Yesus itu memperlihatkan bahwa dalam diri Yesus genaplah nubuat para nabi tentang Mesias yang kedatangan-Nya telah dijanjikan kepada para leluhur Israel.

Para pengarang Injil menceritakan mukjizat-mukjizat Yesus guna memaklumkan bahwa Yesus tidak hanya menyampaikan kabar yang menggembirakan itu, tetapi Ia sendirilah Kabar Gembira, ”Injil”. Yesus sendirilah keselamatan, rahmat, dan penyembuhan bagi manusia yang sedang susah.

Beberapa contoh mukjizat yang dilakukan Yesus sebagai tanda Kehadiran Allah:

a. Yesus Membangkitkan Anak Seorang Janda di Nain (Luk 7:11-17)

Melalui mukjizat membangkitkan anak muda di Nain, Yesus ingin menunjukkan bahwa Allah berkuasa atas kehidupan dan kematian manusia. Dengan mela- kukan itu Ia ingin menunjukkan bahwa Ia adalah Mesias, Penyelamat yang mereka nantikan.

b. Yesus Meredakan Angin Ribut (Mat 8:23-27)

Mukjizat yang dilakukan Yesus meredakan angin ribut, Yesus hendak menunjukkan bahwa Allah berkuasa atas alam semesta. Tidak ada kekuatan lain yang mampu mengalahkan kekuatan Allah sendiri. Kekuasaan Allah mengatasi kekuatan apapun yang ada di dunia ini. Maka semua ciptaan harus tunduk pada kekuatan Allah.

c. Yesus Mengusir Roh Jahat (Mark 1:21-28)

Dengan mengusir roh jahat, Yesus ingin menunjukkan bahwa Allah lebih berkuasa dari roh-roh yang ada. Roh jahat selalu mengarahkan manusia pada perbuatan yang tidak dikehendaki Allah yang membawa kehancuran dan kebinasaan. Sedangkan Roh Allah membawa manusia pada kebenaran dan kebahagiaan hidup bersama Allah.

Yesus mewartakan Kerajaan Allah melalui tindakan belas kasih, sehingga kitapun juga mesti mampu berbuat belaskasih pada sesama terutama mereka yang menderita, yang tersingkirkan dan kurang mendapat perhatian.






Yesus Mewartakan Kerajaan Allah Melalui Perumpamaan – Ringkasan

Bukan hal yang mudah untuk memahami misteri tentang Kerajaan Allah. Maka kerapkali Yesus merumuskan ajaran-Nya tentang Kerajaan Allah dalam bentuk Perumpamaan.

Perumpamaan adalah penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa imajinatif, kiasan simbolis, atau perbandingan.

Dengan menggunakan perumpamaan, orang yang mendengarkan ajaran-Nya diharapkan dapat lebih mudah mengerti, memahami dan melaksanakan ajaran-Nya dalam kehidupan nyata.

Dalam mewartakan Kerajaan Allah, Yesus seringkali menggunakan perumpamaan sesuai dengan situasi dan kondisi para pendengarnya, dan biasanya diambil dari hal-hal yang ada dalam kehidupan masyarakat sehari- hari, baik berupa benda atau pengalaman, atau kejadian atau kebiasaan, sehingga orang-orang yang mendengarkan perumpamaan yang disampaikan Yesus akan lebih mudah memahami ajaran Yesus.

Kalau pendengarnya sebagian besar para petani maka dalam mewartakan Kerajaan Allah Yesus menggunakan perumpamaan biji sesawi, lalang diantara gandum, pembajak sawah, penabur benih dan sebagainya.

Kalau berhadapan pendengarnya nelayan maka Yesus menggunakan perumpamaan pukat, jala dan sebagainya.

Meski demikian perumpamaan yang disampaikan oleh Yesus diharapkan dapat diambil pesannya oleh siapapun yang mendengarnya. “Siapa yang bertelinga, hendaklah ia mendengar” (Mat 13:45; lih. Luk 14:35).

Beberapa contoh perumpamaan yang digunakan Yesus untuk mewartakan Kerajaan Allah adalah sebagai berikut:

1. Perumpamaan Seorang Penabur (Mark 4:3-8,13-20)

Perumpamaan ini hendak menjelaskan bahwa dalam karya Yesus untuk menegakkan Kerajaan Allah betapapun ada kegagalan, karya-Nya itu akan meng- hasilkan buah panen yang berlimpah, melebihi apa yang diperkirakan manusia. Oleh karena itu pengikut Yesus tidak perlu berkecil hati dan mudah putus asa bila mengalami berbagai kegagalan.

2. Perumpamaan tentang Benih yang Tumbuh (Mark 4:26-29)

Perumpamaan ini hendak mengatakan bahwa Kerajaan Allah seumpama benih yang sudah ditaburkan, lalu ia akan tumbuh sendiri, bahkan petani sering tidak mengetahui kapan ia akan bertunas atau kapan akan ke luar bunga dan kapan persisnya buah terbentuk. Demikian pula tumbuhnya Kerajaan Allah sering tidak bisa diamati pasti, tergantung sepenuhnya pada Allah, bukan usaha manusia. Bahkan, manusia tidak memaksa supaya cepat, atau memperlambat pertumbuhannya. Pada saatnya yang tepat Allah sendiri yang akan menegakkan Kerajaan Allah.

3. Perumpamaan tentang Lalang di antara Gandum (Mat 14:24-30)

Kerajaan Allah yang diwartakan dan ditawarkan oleh Yesus kepada semua orang. Untuk tegaknya Kerajaan Allah tidak harus dengan cara segera menghabisi yang jahat, melainkan memberi kesempatan mereka untuk bertobat, sebab Kerajaan Allah sendiri yang akan menghakimi mereka, bukan manusia. Allah mencintai dan menghendaki semua manusia yang baik dan yang jahat. Tegaknya Kerajaan Allah justru terjadi bila yang baik dan yang jahat bisa hidup bersama dan dengan penuh kesabaran serta kasih mendorong yang jahat menjadi baik.

4. Perumpamaan tentang Pukat (Mat 13:47-50)

Kerajaan Allah itu bagaikan pukat, yang ketika ditebarkan akan mendapatkan bermacam-macam ikan, ada yang besar dan ada yang kecil, ada yang beracun dan tidak. Demikian pula, dalam Kerajaan Allah dikembangkan sikap tidak mudah menghakimi orang lain, merasa diri yang paling baik dan paling layak menjadi warga Kerajaan Allah, dan yang lain dengan segala kejahatannya dianggap tidak layak masuk Kerajaan Allah. Biarlah Allah sendiri yang memilah-milah antara yang baik dan yang tidak baik.

5. Perumpamaan tentang Harta Terpendam dan Mutiara Berharga (Mat 13:44-46)

Demi Kerajaan Allah, manusia harus memandang Allah sebagai harta yang paling berharga. Untuk itu ia harus berani meninggalkan segala miliknya yang selama ini dianggap paling berharga dalam hidupnya. Hidup dalam Kerajaan Allah adalah hidup yang penuh suka cita, sekalipun untuk mencapainya seseorang harus berani meninggalkan segalanya.

Ringkasan Buku Guru Kelas 8 K13


Mau mendengarkan renungan harian dengan pendekatan pribadi dan menyentuh? Kunjungi dan subsribe channel YouTube Risalah Immanuel. Upload setiap hari jam 6 pagi WITA!





Kerajaan Allah sebagai Pokok Pewartaan Yesus – Ringkasan

Dalam Doa Bapa Kami terdapat kata-kata “Datanglah Kerajaan-Mu”. Yang dimaksud Kerajaan-Mu adalah Kerajaan Allah atau Kerajaan Surga. Apakah yang dimaksud dengan Kerajaan Allah itu?

Kata “Kerajaan Allah” bukan berarti daerah kekuasaan Allah. “Kerajaan Allah” berarti Allah sendiri yang tampil sebagai Raja

Dalam Perjanjian Lama, bangsa Israel sering menyebut Allah (Yahwe) sebagai Raja. Allah diimani mereka sebagai Raja yang kuat, yang berkuasa, yang berdaulat. Kekuatan, kekuasaan dan kedaulatan Allah itu misalnya dialami oleh bangsa Israel dalam peristiwa penyeberangan Laut Merah (lih. Kel 15:11-13; Ul 3:24; Bil 23:21 dst). Sebagai Raja, Allah adalah Raja yang adil (baca Mzm 146:6-10), yang melindungi orang miskin (lih. Im 25: 35-55). I Raja yang Mulia (Mzm 24: 8,10) Raja yang berkuasa atas seluruh bumi (lih. Mzm 47:8), dan berkuasa untuk selama-lamanya (Mzm 29:10).

Dalam bangsa Yahudi pada zaman Yesus,  ditemukan beberapa paham tentang makna Kerajaan Allah, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kerajaan Allah yang bersifat Politis

Kerajaan Allah yang damai dan sejahtera hanya akan terwujud bila Allah tampil sebagai seorang tokoh politik yang dengan gagah berani mampu memimpin bangsa Israel melawan penjajah Romawi dan para penindas rakyat.

2. Kerajaan Allah yang Bersifat Apokaliptis

Kelak pada akhir zaman Allah akan menegakkan Kerajaan-Nya dan membebaskan manusia dari segala penderitaan.

3. Paham Kerajaan Allah yang Bersifat Yuridis-Religius

Mereka memandang Hukum Taurat sebagai wujud Kekuasaan Allah yang mengatur manusia. Maka mereka yang sekarang taat kepada hukum Taurat sudah menjadi warga Kerajaan Allah. Tetapi, jika tidak melakukan apa yang dituntut dalam hukum Taurat mereka tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Mesias sebagai tokoh agama yang mampu menegakkan hukum Taurat.

Ciri khas pewartaan Yesus ialah bahwa kedatangan Allah sebagai Raja Penyelamat dinyatakan akan terjadi dengan segera.

Pewartaan Kerajaan adalah pewartaan kerahiman Allah dan karena itu merupakan warta pengharapan. Kerajaan Allah berarti turun tangan Allah untuk menyelamatkan, untuk membebaskan dunia secara total dari kuasa kejahatan (lih. Luk 10:18). Maka sabda Yesus tertuju kepada orang yang menderita (lih. ”Sabda bahagia”: Luk 6:20-23 dsj.). Pewartaan Yesus bukan janji-janji lagi. Dan dalam diri Yesus, Kerajaan Allah telah datang, “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya” (Baca Luk 4:14-32).

Pewartaan Yesus mengenai Kerajaan Allah ditujukan kepada pertobatan manusia. Ia memanggil orang supaya siap siaga menerima Kerajaan Allah bila datang. Dalam hubungan ini mengesanlah betapa ditekankan oleh Yesus sifat “rahmat” Kerajaan: “Bapa memberikan Kerajaan” (Luk 12:32; juga 22:29). Oleh karena itu orang harus menerima Kerajaan “seperti kanak-kanak” (Mrk 10:14 dsj.; lih. juga Luk 6:20 dsj.). Tawaran rahmat itu sekaligus merupakan tuntutan mutlak: “Kamu tidak dapat sekaligus mengabdi kepada Allah dan kepada mamon (uang)” (Mat 6:24).

Kerajaan Allah adalah panggilan dan tawaran rahmat Allah, dan manusia harus menerimanya dengan sikap iman yang dinyatakan dalam perbuatan yang baik.

Dalam dunia saat ini, kita melihat banyak pembunuhan, pemerkosaan, penindasan, korupsi, perkelahian, dan sebagainya. Ada kesan Allah tidak atau belum memerintah di bumi ini.  Memang kerajaan Allah belum terlaksana dengan sepenuh-penuhnya, tetapi sudah mulai nyata. Sebab melalui Yesus, pemerintahan Allah sudah mulai menerobos masuk ke dalam dunia yang rusak ini. Sejak kedatangan Yesus, lebih-lebih sejak kebangkitan-Nya dari alam maut dan sejak turunnya Roh Kudus atas orang-orang yang percaya kepada-Nya, Allah mulai meraja di bumi ini.

Ia mulai meraja dengan sepenuh-penuhnya baru dalam diri Yesus, sebab hanya Dialah yang seluruhnya dirajai Allah. Tetapi mulai dari Yesus, pemerintahan Allah semakin meluas, sebab setiap langkah yang diambil oleh Yesus (kini melalui Gereja- Nya) menawarkan keselamatan kepada mereka yang dijumpai-Nya. Dengan demikian terbukalah jalan bagi pemerintahan Allah di dunia ini, sehingga kita dapat pula melihat daftar peristiwa-peristiwa cerah yang membawa banyak harapan.

Untuk dapat menjadi warga Kerajaan Allah kita dapat belajar dari “Sabda Bahagia” yang diwartakan Yesus yaitu dalam hidup sepenuhnya kita harus menyandarkan diri kepada kekuatan Allah sebagai satu-satunya sumber kekuatan. Untuk itu kita harus rela melepaskan raja-raja yang lain, seperti harta dan kehormatan, dan rela pula mempertaruhkan segala-galanya, termasuk diri sendiri, demi Sang Raja.