Pawitikra CATHOLIC Students

WELCOME & GOD BLESS YOU ALWAYS

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Jumat, 09 April 2021

Keterlibatan Pekat 5 dan Wali dalam menggereja

Sebelum pandemi covid 19 para pelajar Katholik SMP 5 Negeri Yogyakarta dan wali murid bersama-sama tugas di Gereja Santo Antonius Kotabaru.

Anak-anak belajar Katolik bertugas guru dan orang tua atau wali petugas sebagai petugas parkir.

Inilah momen yang dirindukan yang mungkin tidak tahu kapan bisa terulang kembali untuk bisa terlibat dalam hidup menggereja di gereja Kotabaru sebagai wilayah teritorial dari SMP Negeri 5 Yogyakarta.








Dengan harapan Semoga di masa yang akan datang kita para pelajar dan orang tua bisa lebih aktif kembali untuk terlibat dalam menggereja di sekitar sekolah SMP Negeri 5 Yogyakarta.

Semoga Tuhan memberkati.




Kamis, 08 April 2021

Ruang Agama Kita

Inventaris

SALIB DINDING

Patung MARIA & Salib Duduk
2 candela

Speaker Aktif

LCD


Jam Dinding dan Layar LCD

3 Kipas Angin

Kursi


1 Lemari

15 kursi lipat






Rabu, 07 April 2021

Kasih yang tidak membedakan

 Tuhan memberikan kita perintah untuk saling mengasihi . Tuhan menginginkan kita untuk mengasihi kepada TUHAN dan sesama .tetapi terkadang untuk berbuat kasih terhadap sesama (musuh) itu sangat berat , tetapi yang TUHAN inginkan itu kita juga mesti bisa mengasihi musuh . Kasih adalah pembeda kita dari dunia ini . Penjelasan nya seperti berikut ini :


1. Hukum Kasih
Markus 12:29-31
Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.

Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.”

Makna nya :
TUHAN YESUS ingin kita melakukan kasih terhadap ALLAH dan sesama kita manusia .
Sesama manusia berarti semua orang tanpa terkecuali baik teman kita ataupun musuh kita .
TUHAN ingin kasih menjadi landasan hidup kita . Kasih yang TUHAN ajarkan adalah kasih terhadap sesama yang baik ataupun yang jahat .

2. Mengapa Kita harus mengasihi musuh Kita ?
Amsal 24:17

Jangan bersukacita kalau musuhmu jatuh, jangan hatimu beria-ria kalau ia terperosok,

Makna
TUHAN tidak ingin kita bahagia jika musuh kita mengalami masalah ataupun ia sedang mengahadapi sebuah beban hidup.

3. Firman Tuhan
Lukas 6:27-36 Kasihilah Musuhmu                                                                                                Lukas 6:28 kita harus mendoakan bagi mereka yang berbuat jahat kepada kita
Lukas 6:29 kita tidak boleh membalas dendam kepada setiap orang yang berbuat jahat kepada kita
Lukas 6:30 Tolong menolong terhadap orang lain dan jangan meminta imbalan atau balasannya
Lukas 6:31 Jika kita ingin orang lain mengasihi kita maka kita juga harus mengasihi mereka
Lukas 6:32- 35 Kita harus mengasihi musuh kita serta berbuat baik kepadanya dan memberikan segala sesuatu kepadanya tanpa mengharapkan balasan sebab TUHAN pun demikian ia baik terhadap orang berdosa dan hal inilah yang membedakan kasih kita dengan kasih dunia

4. Untuk Mengasihi ALLAH kita harus bisa mengasihi sesama
1 Yohanes 4:21
Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

Makna nya :
Orang tidak akan mungkin mengasihi TUHAN jika ia tidak mengasihi sesama sebab bagaimana bisa kita mengasihi TUHAN yang belum pernah kita lihat serta belum pernah kita jumpai jika kita tidak bisa mengasihi sesama kita karena sesama adalah orang yang kita bisa lihat dan bisa kita menjumpainya . Mengasihi sesama adalah tanda bukti kita mengasihi ALLAH .

5. Kasih Tidak Memandang Seseorang

Yakobus 2:1-13 Jangan Memandang Muka
Yakobus 2:1-13 Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka.
Sebab, jika ada seorang masuk ke dalam kumpulanmu dengan memakai cincin emas dan pakaian indah dan datang juga seorang miskin ke situ dengan memakai pakaian buruk,
dan kamu menghormati orang yang berpakaian indah itu dan berkata kepadanya: “Silakan tuan duduk di tempat yang baik ini!”, sedang kepada orang yang miskin itu kamu berkata: “Berdirilah di sana!” atau: “Duduklah di lantai ini dekat tumpuan kakiku!”,
bukankah kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat?
Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?
Tetapi kamu telah menghinakan orang-orang miskin. Bukankah justru orang-orang kaya yang menindas kamu dan yang menyeret kamu ke pengadilan?
Bukankah mereka yang menghujat Nama yang mulia, yang oleh-Nya kamu menjadi milik Allah?
Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”, kamu berbuat baik.
Tetapi, jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran.
Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.
Sebab Ia yang mengatakan: “Jangan berzinah”, Ia mengatakan juga: “Jangan membunuh”. Jadi jika kamu tidak berzinah tetapi membunuh, maka kamu menjadi pelanggar hukum juga.
Berkatalah dan berlakulah seperti orang-orang yang akan dihakimi oleh hukum yang memerdekakan orang.
Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman.

Makna :
TUHAN menginginkan kita berbuat kasih tanpa membedakan yang misikin dengan yang kaya , yang jelek dengan yang cantik , yang memiliki jabatan tinggi dengan jabatan yang rendah dan lain sebagainya.

6. Apa itu Kasih ?
1 Korintus 13:4-7
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

Makna nya :
– Kasih itu sabar
– Kasih itu saling berbagi dan memberi
– Kasih itu tidak iri dengki
– Kasih itu tidak sombong
– Kasih itu tidak pendendam
– Kasih itu tidak ada keegoisan
– Kasih itu pemaaf
– Kasih itu menjaga tingkah laku kita
terhadap sesama

7. Renungan
Tuhan ingin kita sama sepertinya yaitu selalu berbuat baik . TUHAN menginginkan kita sempurna dalam iman . Janganlah kita serupa seperti dunia ini . Sebab dunia ini tidak mengenalnya . Kita semua berasal dari ALLAH sudah pasti kita mengenal ALLAH sebab yang mengenal ALLAH hanya yang berasal dari ALLAH

Roma 12:1-2

Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Yakobus 1:27
Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.

Maknanya :
Persembahan yang kudus adalah menyerahkan tubuh kita yaitu ibadah . Ibadah itu adalah menjaga kehidupan kita dari perbuatan perbuatan yang tidak diperkenan oleh ALLAH dan saling membantu satu sama lain .

– Masihkah kita ingin menjadi serupa dengan dunia ini ?
– masihkah anda ingin selalu berbuat jahat ?
– sudahkan anda mengasihi musuh anda ?
– Sudahkah anda memaafkan kesalahan musuh musuh anda ?

Yohanes 13:34-35

Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”

Kotak APP 21 yg Mengumpulkan

 

Ruby


Fabiola



Marvel






















Kebebasan Anak2 ALLAH



  • Pada hakikatnya kebebasan sudah melekat pada diri manusia sejak manusia ada, yaitu yang kita kenal dengan istilah hak asasi. Namun dalam kenyataannya kebebasan manusia seringkali disalahgunakan oleh manusia itu sendiri.
  • Manusia sering salah menafsirkan makna yang terkandung dalam aturan-aturan yang dikeluarkan baik oleh penguasa negara maupun pemimpin agama.
  • Aturan yang semula merupakan ketentuan atau rambu-rambu untuk menciptakan kebebasan, ketenteraman dan kedamaian bagi manusia sehingga menjadi manusia yang bertanggung jawab dibelokkan menjadi senjata untuk menindas orang kecil bahkan membinasakan orang lain.
  • Banyak pelanggaran yang terjadi karena salah kaprah tentang arti kebebasan. Kebebasan diartikan bertindak sekehendak hatinya. Maka terjadilah pelanggaran di segala segi kehidupan.
  • Pada pelajaran kali ini, kita akan bersama-sama mendalami makna kebebasan kita sebagai anak-anak Allah. Tuhan Yesus memaklumkan bahwa Allah itu pembebas. Allah ingin agar manusia mengembangkan diri secara penuh, dengan demikian segala hukum, peraturan dan perintah harus diabadikan pada tujuan pemerdekaan manusia; artinya tujuan utama hukum adalah membebaskan manusia dari segala sesuatu yang dapat menghalangi manusia untuk berbuat baik.
  • Sebagai murid-murid Yesus, kita adalah orang-orang yang telah dibebaskan berkat sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya. Maka sudah saatnya kita pun diajak utuk membebaskan sesama. Bukan sebaliknya, menggunakan kebebasan yang sudah diberikan untuk hal-hal yang tidak berguna. Bacalah Galatia 5:1.13-15 berikut ini:

    1 Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu, berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan. 13 Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu menggunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. 14 Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: “Kasihilah sesama manusia seperti dirimu sendiri!”. 15 Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan.

  • Kebebasan dapat dimengerti dalam dua segi yaitu:
    1) bebas dari. Maksudnya bahwa setiap orang mendambakan dirinya terbebas dari banyak hal misalnya: bebas dari rasa lapar, bebas dari sakit, bebas dari siksaan badan, bebas dari tempat yang sesak, dan lain-lain
    2) bebas untuk. Maksudnya bahwa kita bebas untuk melakukan segala sesuatu yang baik dan berguna, misalnya bebas untuk menolong, mengeluarkan pendapat, berkreasi, beraktivitas.
  • Fungsi kebebasan adalah bahwa berkat kebebasan yang dimilikinya, manusia tampil sebagai ciptaan Allah yang bermartabat luhur.
  • Berkat kebebasannya pula manusia dapat mengembangkan dirinya menuju kesempurnaan berkat pilihan-pilihan yang dimilikinya.
  • Bagaimanapun juga, kebebasan yang kita miliki tidak pernah bebas dalam arti sebebas-bebasnya tanpa batas.
  • Kebebasan yang kita miliki selalu berhadapan dengan kebebasan dari orang lain. Oleh karena itu perlu ada aturan agar kebebasan tidak saling berbenturan antara satu dengan yang lain.
  • Oleh karena itu, kebebasan perlu dijalankan secara bertanggung jawab. Norma atau aturan bukan merupakan penghalang kebebasan, tetapi berfungsi untuk mengatur supaya kehidupan bersama berjalan dengan tertib dan teratur.
  • Keluhuran Kebebasan
    (Gaudium et Spes) artikel 17:

Adapun manusia hanya dapat berpaling kepada kebaikan bila ia bebas. Kebebasan itu oleh orang-orang zaman sekarang sangat dihargai serta dicari penuh semangat, dan memang tepatlah begitu. Tetapi sering pula orang-orang mendukung kebebasan dengan cara yang salah, dan mengartikannya sebagai kesewenang-wenanganuntuk berbuat apa pun sesuka hatinya, juga kejahatan. Sedangkan kebebasan yang sejati merupakan tanda yang mulia gambar Allah dalam diri manusia. Sebab Allah bermaksud menyerahkan manusia kepada keputusannya sendiri, supaya ia dengan sekarela mencari Penciptanya, dan dengan mengabdi kepada-Nya secara bebas mencapai kesempurnaan sepenuhnya yang membahagiakan. Maka martabat manusia menuntut, supaya ia bertindak menurut pilihannya yang sadar dan bebas, artinya: digerakkan dan di dorong secara pribadi dari dalam, dan bukan karena rangsangan hati yang buta, atau semata-mata paksaan dari luar. Adapun manusia mencapai martabat itu, bila ia membebaskan diri dari segala penawanan nafsu-nafsu, mengejar tujuannya dengan secara bebas memilih apa yang baik, serta dengan tepat-guna dan jerih-payah yang tekun mengusahakan sarana-sarananya yang memadai. Kebebasan manusia terluka oleh dosa; maka hanya berkat bantuan rahmat Allah mampu mewujudkan secara konkrit nyata arah-gerak hatinya kepada Allah. Adapun setiap orang harus mempertanggungjawabkan perihidupnya sendiri di hadapan takhta pengadilan Allah, sesuai dengan perbuatannya yang baik maupun yang jahat.

  • Setiap orang Katolik percaya bahwa berkat wafat dan kebangkitan Yesus Kristus, kita telah dijadikan sebagai anak-anak Allah yang merdeka.
  • Gereja melalui Sakramen Baptis mengangkat kita menjadi anak-anak Allah yang merdeka, bebas dari dosa dan melancarkan hubungan manusia dengan Allah, terhindar dari kematian kekal dan dengan bebas pula melayani Tuhan dan sesama.
  • Bagi orang yang telah dibebaskan oleh sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus, tugas yang harus diemban selanjutnya adalah membebaskan sesama dari tindakan sewenang-wenang dan dari keterikatan pada dosa yang mengakibatkan maut. Oleh sebab itu, jangan menggunakan kebebasan untuk hal-hal yang tidak berguna serta merusak masa depan