Pawitikra CATHOLIC Students: Diary Baca KS - Valentina Cahaya

WELCOME & GOD BLESS YOU ALWAYS

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Senin, 25 Januari 2021

Diary Baca KS - Valentina Cahaya


 

2 komentar:

  1. Rabu, 13 Januari 2021
    Kejadian 1-2
    AYAT EMAS: Kejadian 1: 31 yang berbunyi, "Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik."

    ALASAN: Perkembangan media sosial berbanding lurus dengan tingginya tingkat insecure yang sering dialami milenial dan remaja, begitu juga dengan saya. Sebab itu, saya berusaha menghindari penggunaan sosmed. Ditambah saya juga pernah dibully secara verbal karena penampilan saya, hal itu membuat saya kehilangan kepercayaan diri.

    Dari ayat yang saya temukan ini, saya belajar bahwa saya sempurna dengan cara saya sendiri. Saya sempurna karena Allah menciptakan saya. Allah percaya kepada saya, meskipun saya tidak percaya diri. Saya akan berusaha untuk menyingkirkan rasa insecure saya agar saya bisa untuk memuliakan nama-Nya melalui perbuatan saya di kehidupan sehari-hari.

    BalasHapus
  2. Kamis, 14 Januari 2021
    Kejadian 3-4
    AYAT EMAS: Kejadian 4: 7 yang berbunyi, "Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya."

    ALASAN: Saya menyoroti kata dosa yang menjadi salah satu pokok pembahasan dalam Alkitab. Selama membaca bab ketiga dan keempat di Injil Kejadian, saya bisa mulai memahami sudut pandang Allah mengenai dosa.

    Dosa menjauhkan kita dari Allah, sebab perbuatan yang berdosa bertentangan dengan perintah Allah. Allah sendiri tahu bahwa dosa sangat menggoda, namun barangsiapa yang menjauhi kejahatan, dosa tak akan mampu berkuasa atasnya.

    Saya jadi teringat pada 10 dosa mematikan yang tertulis di Katekismus Gereja Katolik 1866 yang berbunyi, "Kebiasaan buruk dapat digolongkan menurut kebajikan yang merupakan lawannya, atau juga dapat dihubungkan dengan dosa-dosa pokok yang dibedakan dalam pengalaman Kristen menurut ajaran Santo Yohanes Kasianus dan Santo Gregorius Agung. Mereka dinamakan dosa-dosa pokok, karena mengakibatkan dosa-dosa lain dan kebiasaan buruk yang lain. Dosa-dosa pokok adalah kesombongan, ketamakan, kedengkian, kemurkaan, pencabulan, kerakusan, kelambanan, atau kejemuan."

    Dari sini, saya menyadari bahwa dosa bukan hanya sangat menggoda manusia, namun bisa menyamar menjadi berbagai bentuk. Sebagai pelajar, tentunya saya juga berharap mendapatkan nilai maksimal tanpa belajar, kemalasan itu membangkitkan hasrat saya untuk berbuat curang. Saat saya berbuat curang karena saya malas belajar, maka saya telah melanggar perintah Yesus untuk mengasihani sesama seperti diri saya sendiri dan juga melanggar 10 perintah Allah, tepatnya pada perintah ketujuh yang mengharuskan saya untuk tidak mencuri dari sesama saya. Sebab itu, saya ingin memulai untuk mengurangi kemalasan saya dan lebih banyak bekerja demi memuliakan nama-Nya. Amin.

    BalasHapus