St. Yohanes Krisostomus
Nilai dari puasa bukan hanya terletak pada persoalan menghindari makanan-makanan tertentu, tetapi juga berhenti dan
melepaskan diri dari perbuatan-perbuatan dosa.
Seseorang yang membatasi puasa
dengan hanya berpantang daging
sesungguhnya merendahkan arti dari puasa itu sendiri.
Apakah kamu berpuasa?
Buktikanlah dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik.
Jika kamu melihat orang yang membutuhkan,
berbelas kasihlah kepada mereka.
Jika kamu melihat temanmu ditinggikan,
janganlah menjadi iri hati.
Untuk puasa yang sejati, kamu tidak dapat hanya berpuasa dengan mulutmu.
Kamu harus berpuasa dengan matamu, telingamu, kakimu,
tanganmu dan dengan seluruh anggota tubuhmu.
Berpuasalah dengan tanganmu,
dengan menjaganya bersih dari keserakahan dan kekotoran.
Berpuasalah dengan kakimu,
dengan menjaganya tidak pergi ke tempat-tempat yang dapat membawamu jatuh ke dalam dosa.
Berpuasalah dengan matamu,
dengan tidak membiarkannya melihat hal-hal yang tidak pantas.
Jika kamu menganggap puasa
hanya sebagai serangkaian larangan,
kamu akan semakin ingin melakukan hal-hal yang justru dapat mengancam keselamatan jiwamu.
Tetapi jika kamu dapat menilai puasa
sebagai sesuatu yang menyelamatkan,
puasamu akan semakin berharga.
Karena penilaianmu terhadap puasalah yang akan mempengaruhi perbuatanmu.
Adalah sangat bodoh, bila kamu tidak makan daging
atau makan makanan lain dengan alasan berpuasa,
tetapi anggota tubuhmu yang lain melakukan hal-hal yang tidak benar.
Katamu, kamu tidak makan daging?
Tetapi kamu membiarkan telingamu mendengarkan hal-hal yang tidak benar.Tahukah kamu, kamu harus berpuasa dengan telingamu juga!
Artinya tidak membiarkannya mendengarkan hal-hal yang cabul,
perkataan-perkataan yang jahat dan tidak benar tentang sesama.
Selain berpuasa dengan tidak makan makanan tertentu,
mulutmu juga harus berpuasa dengan tidak membiarkannya
mengeluarkan kata-kata kotor, makian, gosip, juga berbohong.
Apa bagusnya bila kamu tidak makan daging sapi atau daging ayam,
tetapi kamu menggigit dan memangsa sesamamu manusia?
Selamat memasuki masa puasa Pak
BalasHapus