Pawitikra CATHOLIC Students: Bersahabat dengan Alam

WELCOME & GOD BLESS YOU ALWAYS

Selamat Datang di Blog ini bersama R. Slamet Widiantono ------**------ TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Rabu, 02 November 2022

Bersahabat dengan Alam

Keharmonisan hubungan antara alam dengan manusia dapat terjalin dengan baik jika dalam diri manusia ada kehendak yang baik untuk berusaha memanfaatkan dan mengelola serta memelihara alam dengan bijak sesuai dengan kehendak Allah.

Hal ini seharusnya dapat dilakukan jika manusia menyadari akan peran dan tugasnya sebagai citra Allah.

 

Manusia tidak dapat hidup tanpa alam dan sumber daya alam yang terkandung di dalamnya. Kita dapat meminum air bersih, berteduh dalam rumah yang nyaman, menghirup udara yang segar, dan sebagainya karena ada sumber daya alam yang kita manfaatkan.

 

Kita harus memanfaatkan alam dengan memperhatikan dampak positif dan negatifnya, agar keseimbangan ekosistem tidak terganggu. 
Meskipun demikian, kenyataannya masih banyak manusia yang belum menyadari akan hal ini, sehingga mereka tidak peduli terhadap kondisi dan kelestarian alam lingkungan.

Pesatnya pertumbuhan penduduk dan pembangunan sangat mempengaruhi pencemaran lingkungan, yang sangat merugikan kehidupan. 

Kenyataannya, manusia sedang menghancurkan dirinya ketika tanpa merasa bersalah menghancurkan alam semesta. 

Manusia sedang menyia-nyiakan hidupnya, ketika menghambur-hamburkan sumber daya alam.
Ada tiga bentuk pencemaran yang kita kenal, yaitu pencemaran udara, pencemaran tanah, dan pencemaran air.

Selain itu, penebangan tumbuhan dan penembakan hewan secara berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan dan kepunahan. Hal ini akan berkaitan dengn rusaknya rantai makanan dan keseimbangan ekosistem.

Oleh karena itu, pengelolaan hutan sangat penting demi pengawetan maupun pelestariannya, sebab fungsi hutan adalah untuk mencegah erosi, sumber ekonomi, menjaga keseimbangan air, menyediakan keanekaragaman hewan dan tumbuhan. Dimana semua itu pada akhirnya untuk kelangsungan hidup bagi manusia.


Dalam Kitab Kejadian khususnya dalam Kej 1: 26-31, manusia dipanggil oleh Allah untuk senantiasa memperhatikan alam lingkungannya. Allah memberikan kekuasaan kepada manusia untuk menguasai alam dengan mengolah, mempergunakan, dan melestarikan alam ciptaan ini.


Melalui ciptaan, Allah menyatakan diri-Nya sebagaimana Ia ada. Segala ciptaan yang ada menunjukkan bahwa Allah sungguh mencintai manusia. Kita patut bersyukur menyaksikan keindahan, keharmonisan, keselarasan serta betapa sempurna dan takjubnya alam raya. 

Ungkapan syukur kita kepada Allah dapat kita wujud nyatakan dengan menjaga dan melestarikan alam ini karena alam dan manusia adalah bagian hidup yang tak terpisahkan satu sama lain. 

Adapun usaha-usaha yang dapat kita lakukan, misalnya:
  1. Menerapkan praktik hidup hemat, mulai dari sebanyak mungkin memanfaatkan transportasi umum, hemat listrik hingga hidup seadanya (sederhana) yang tidak konsumtif. Semua kegiatan tersebut dapat membantu mengurangi energi yang digunakan dan pada akhirnya dapat mengurangi polusi udara dan dampak rumah kaca;
  2. Mengurangi penggunaan mobil dengan naik sepeda, jalan kaki, atau dengan bus;
  3. Composting merupakan cara untuk membuang sampah dapur. Hal itu sehat untuk tanah dan sedikit sampah yang akan masuk ke lokasi penimbunan;
  4. Mematikan keran air bila sedang menyikat gigi atau sudah tidak dipakai; 5) Membuang sampah pada tempat yang seharusnya bukan di sungai ataupun di tempat-tempat yang dapat menyebabkan banjir, dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar