Refleksi:
Natal kali ini merupakan Natal yang sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kalau biasanya Natal dirayakan secara meriah dan beramai-ramai, pada Natal kali ini semua dirayakan secara sederhana dan sangat membatasi kegiatan berkumpul atau bepergian bersama. Pertemuan bersama dengan keluarga besar dan liburan bersama tidak dapat dilakukan pada Natal kali ini. Meski demikian, Natal kali ini merupakan Natal yang spesial karena pada Natal kali ini saya diberi kesempatan untuk bertugas sebagai misdinar saat Natal untuk pertama kalinya. Selain itu, suasana Natal di tengah wabah membuat saya merasa bersyukur karena saya masih diberi kesempatan untuk dapat merayakan Natal di Gereja dalam kondisi sehat.
Melalui Natal kali ini, saya berharap agar ke depannya semakin mudah bersyukur dalam menjalani hidup. Kelahiran Yesus ke dunia dengan penuh kesederhanaan membuat saya menyadari kembali betapa banyak karunia dan kemudahaan yang telah saya terima sampai detik ini, baik harta, kemampuan, maupun kesehatan. Maka, saya berharap ke depannya saya tidak mudah mengeluh dan berputus asa bila mengalami kesulitan dan mau bangkit kembali dengan terus bersyukur atas apa yang terjadi dan selalu mengandalkan-Nya.
Akhir kata, dari Natal kali ini, saya belajar bahwa Natal yang meriah dan digunakan untuk bersenang-senang dan berfoya-foya bukanlah hadiah Natal yang sesungguhnya. Dengan segala keterbatasan yang ada pada saat ini, kita disadarkan bahwa hadiah Natal yang sesungguhnya adalah ketika kita masih dapat merayakannya bersama dengan keluarga dalam kondisi sehat sebab apalah gunanya harta namun diri sendiri dalam kondisi sakit.